74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Terkait Sampah Antariksa China, Lapan Sebut itu 'Fairing'

Sampah antariksa yang terpantau BRIN. (FOTO: Screenshot)

MEMOTONEWS - Viral sampah antariksa China terpantai okeh BRIN melintas daerah Sumatera Bagian Selatan, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengatakan, sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah bukan merupakan badan roket, melainkan "fairing" atau pelindung muatan atau satelit.

Dilansir Memotonews dari Antara, Selasa (2/8/2022) menyebutkan, setelah didapat gambar lengkapnya, disimpulkan objek yang ditemukan di Kalteng bukan badan roket, tetapi 'fairing'. 

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dihubungi di Jakarta, Senin mejelaskan, objek sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalteng pada 4 Januari 2021 adalah bagian Payload Fairing (pelindung muatan) roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan dari Wenchang Space Launch Center (WsC), Hainan, China, pada 22 Desember 2020.

Roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA). Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di laut.

"Ternyata bagian yang ditemukan adalah bagian :payload fairing', bukan badan roket yang sudah mengorbit," ujar Thomas.

Disebutkan jika Fairing dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat laut Kalimantan (perairan internasional sekitar Laut China Selatan-Laut Natuna Utara) pada ketinggian sekitar 100 kilometer (km), menjelang memasuki ruang antariksa, sehingga bagian yang terbakar minim.

Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Fairing itu terdampar di Pantai Selatan Kalteng Indonesia. (*)