74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Gairahkan Usaha Telur Asin di Banjarnegara, Hj Sri Ruwiyati SE MM Bantu Bibit dan Pakan Bebek

Bantuan bebek dari Hj Sri Ruwiyati SE MM anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah diserahkan Wahju DJatmika pengurus DPC PDI Perjuangan Banjarnegara. (FOTO: Istimewa)

MEMOTONEWS - Kelompok Tani Ternak Maju Lancar Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara mendapat batuan 500 ekor bebek dari Hj Sri Ruwiyati SE MM anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan inisiasi melalui usulan anggaran hibah Banprov sektor peternakan tahun 2022 ini diserahkan oleh Djatmika AL BS SE Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Banjarnegara.

Disamping bantuan 500 bebek produktif, Sri Ruwiyati juga menyerahkan pakan ternak 2.500 kg. Diharapkan dengan bantuan ini, ternak bebek di Banjarnegara kembali bergairah seperti puluhan tahun yang silam sebagai sentra bebek Jenggawur.

 "Ini adalah bentuk kepedulian PDI Perjuangan terhadap peternak bebek di Banjarnegara. Karena Banjarnegara, 20 tahun yang laku pernah booming sebagai sentra bebek namanya bebek 'Jenggawur'. Namun saat ini peranakan bebek ini susah tidak diketahui rimbanya," kata Sri Ruwiyati didampingi Suaminya Wahju DJatmika, Minggu (16/10/2022).

Disampaikan Wahju DJatmika, 20 tahun yang silam Kabupaten Banjarnegara pernah menjadi daerah sentara peternakan bebek terbesar di Jawa Tengah, dan sempat muncul trend bebek Jenggawur.

Wilayah peternakan bebek itu terbentang di wilayah 
daerah pesawahan Banjarmangu, Purwanegara, Mandiraja dan Klampok. Daerah inilah yang merupakan sentra 
bebek 'Jenggawur' kala itu. 

Sehingga bibitnya banyak dicari oleh peternak bebek dari luar daerah. Namun sekarang tinggal kenangan. 

"Saat ini sangat sedikit orang yang mampu beternak bebek karena beternak bebek ternyata tidak cukup 
dipelihara secara tradisional dilepas disawah dan sebagainya," ujar Wahju. 

Diakuinya, beternak bebek disamping dibutuhkan keahlian khusus untuk 
perawatan kesehatan, juga perlu pakan yang baik dan cukup, sehingga produksi telurnya bagus bisa setiap hari. 

"Bebek yang dipelihara dengan baik akan menghasilkan telur setiap hari, sehingga petani dapat mendapatkan 
uang setiap hari," imbuh Wahju DJatmika.

Disampaikan, bantuan Ini salah satu terobosan guna menambah penghasilan bagi petani. Karena Bebek telur tidak hanya dijual telurnya saja, akan tetapi bisa diolah menjadi telur asin, bahkan bisa dikembangkan sebagai sentra telur asin.

Ke depan, jika telah menjadi sentra tentu dapat mendukung sektor pariwisata serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

Diakui Wahju Djatmika, kendala yang dihadapi peternak bebek, jumlah peternak bebek di Banjarnegara sangat kecil sehingga nyaris tidak terlihat ada sentra bebek karena yang ada, hanya peternekan bebek kelas rumah tangga sehingga produktifitas telur sangat terbatas.

Sementara jika kita membentuk sentra, maka jumlah bebek dan hasil telurnya harus banyak. "Maka, disinilah peran pemerintah dan penyuluh peternakan dan juga kepedulian anggota dewan untuk melihat kembali potensi peternak bebek yang ada di Banjarnegara," imbuhnya.

Apalagi masyarakat Banjarnegara pada dasarnya memiliki tipologi (kebiasaan) beternak bebek, sehingga perlu pembinaan secara berkelanjutan dan mudah mudahan ternak bebek di Desa Purwasaba menjadi percontohan bagi para peternak bebek yang lain.

Dapat membangkitkan kembali semangat menjadi peternak bebek petelur di Banjarnegara. Diharapkan Banjarnegara bisa kembali menjadi daerah sentra bebek sebagai sumber protein lauk pauk masyarakat Banjarnegara. (MH)