74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Ke Depan PKBM Diharapkan Jadi Lembaga Pendidikan Modern

Bintek Peningkatan Kapasitas Pendidikan Non Formal Banjarnegara (SKB/PKBM) di aula PGRI setempat. (FOTO: Memotonews/ukas)

MEMOTONEWS - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjanegara, Selasa (25/10/2022) mengadakan Bintek Peningkatan Kapasitas Pendidikan Non Formal Banjarnegara (SKB/PKBM) di aula PGRI setempat.

Kegiatan yang diikuti oleh pengelola lembaga pendidikan non formal (PNF), pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan pengawas dibuka oleh Sunarto SPd MPd, Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Dindikpora Banjarnegara.

Ketua Panitia Heri Bowo Leksono SPd MM menyampaikan, Kegiatan yang diikuti oleh 63 pengelola lembaga pendidikan non formal (PNF) 43 pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan penilik PNF.

Dalam bintek ini Dindikpora Banjarnegara mendatangkan dua nara sumber yakni Pengurus DPW FK PKBM Provinsi Jawa Tengah yakni Sukron Nugroho S.Kom dan Tungin Nurdin SPd.I MPd.I.

Sunarto SPd MPd, Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Dindikpora Banjarnegara dalam sambutannya mengatakan Bimbingan Teknis peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Non Formal (SKB/PKBM) Tahun 2022 adalah momen yang sangat menentukan bagi masa depan PNF di Banjarnegara.

"Maka para peserta terutama pengelola SMB/PKBM hendaknya memanfaatkan kegiatan ini untuk membangun lembaganya lebih baik lagi ke depan. Apalagi PKBM merupakan salah satu lembaga pilihan," katanya.

Sunarto menyampaikan, bahwa pihaknya akan mereformasi tata kelola PKBM menjadi lembaga yang lebih modern. 

"Selama ini tata kelola PKBM sebagian besar masih tradisional. Harapan kita ke depan, lembaga ini lebih kompetitif utamanya terkait kemandirian dalam menciptakan dunia kerja. Era dunia kerja ke depan. Adalah 'dunia kerja yang seperti tidak bekerja'.

Di era milenial atau TI, kata Sunarto, kita dituntut menguasai dunia digital, dunia teknologi informasi (TI).

"Jadi yang dibutuhkan saat ini ke depan adalah kecakapan dan pemanfaatan teknologi, kreativitas dan Inovasi menggunakan teknologi berbasis internet," jelasnya lagi.

Diakuinya, dalam proses ini tentu sangat kompleks.Disatu sisi kita harus melengkapi secara adminitrasi. Namun disisi lain kita harus membuka cakrawala jauh ke depan. 

Kemudian untuk pengelola PKBM, seperti diketahui, bahwa lembaga ini bagian penentu IPM, walau dalam perjalanannya harus menggunakan dana operasional mandiri. 

"Dalam masalah ini, kita sudah mengajukan ke pusat maupun daerah. Agar PKBM dapat bantuan dana Opera pendidikan," paparnya.

Pun demikian, imbuh Sunarto jika semua dilakukan oleh tenaga profesional, maka semuanya akan berjalan sesuai dengan keinginan atau tujuan. Baik pemerintah pusat/daerah maupun para pengelola sendiri berdasar potensi yang dimilikinya.

Bagaimana caranya Agar PKBM menjadi pilihan?. Dapat dilakukan dua cara agar lembaga belajar menjadi lembaga pendidikan modern. PKBM bisa dikelola seperti semacam perusahaan. Kita akan melakukan lompatan agat PKBM semakin terlihat eksistensinya.

Senada juga disampaikan oleh Tungin Nurdin dan Sukron Nugroho, Pengurus DPW FK PKBM Provinsi Jawa. Ia berharap dengan Bintek maka masalah administrasi PKBM dapat terselesaikan.

Para peserta Imbuh Sukron Nugroho harus menguasai beberapa hal seperti kaidah-kaidah Merdeka Belajar serta materi pembelajaran yang tidak monoton. (MH)