Aneka komik dengan isi lucu hingga satire yang menyuarakan anti golput dalam demokrasi ditampilkan oleh seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Cilacap. (FOTO: Heni P)
MEMOTONEWS - Inilah perbedaan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah proyek kreaktifitas dan aktivitas kolaboratif yang berpihak dan berpusat kepada siswa.
Pada pelaksanaan P5 dengan tema Suara Demokrasi di SMP Negeri 4 Cilacap, Jumat (28/10/2022), siswa menyambut dengan gegap gempita.
Pada projek ini murid dilatih dalam menyuarakan pendapat, menghadapi perbedaan dan mengambilan keputusan.
Selain itu, projek ini mempunyai tujuan membangun nilai saling menghormati, toleransi, dan setiap orang mempunyai hak dan kebebasan untuk berpendapat.
Pada gelar karya P5, siswa dituntun untuk membuat komik anti Golput dengan hasil yang ciamik.
Aneka komik dengan isi lucu hingga satire yang menyuarakan anti golput dalam demokrasi ditampilkan oleh seluruh siswa kelas VII.
Proyek ini juga dibarengkan dengan Pilketos (pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS).
Salah satu siswa SMPN 4 Cilacap Yori mengungkapkan kegiatan ini sangat seru dan menggugah semangat kita untuk kreaktif.
“Kami bisa menyuarakan pendapat dan mengambil bagian dalam bentuk dialog, debat, dan diskusi melalui berbagi cara dan media dengan penuh tanggung jawab," tutur siswa kelas VII G itu.
Ia juga mengaku dapat berkolaborasi dengan teman, guru, warga sekolah lainnya, dan menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal senada yang sisampaikan ketua panitia PIlketos, Pippo. Menurutnya, kegiatan P5 menjadikan Pilketos lebih semarak.
“Untuk menentukan pimpinan OSIS satu tahun ke depan dan memberikan kesempatan bagi siswa praktik langsung dalam pemilihan ketua OSIS, meyuarakan aspirasi masing-masing,” ujar Pippo.
Kepala SMPN 4 Cilacap Sarwadi berharap kegiatan P5 ini membentuk calon pemimpin masa depan.
"Suatu pembelajaran yang menarik, sehingga anak-anak tidak bosan tapi justru bisa mengeksplore bakat minatnya sesuai dengan tema yang diberikan pada tahapan kali ini," katanya.
Pada saat pemilihan Ketua OSIS, lanjut Sarwadi, terjadi suatu yang luar biasa, belajar secara langsung.
"Mudah-mudahan suatu saat mereka ketika sudah berada ditengah-tengah masyarakat memahami benar menjadi calon-calon penegak demokrasi, syukur menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan mendatang," harap Sarwadi di Cilacap. (MH)