MEMOTONEWS - Wilayah Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara dikenal memiliki medan yang cukup ekstrim. Jalan berkelok naik turun hampir meradang di ruasan jalan di kecamatan termuda Banjarnegara ini.
Alam daerah inipun memiliki karateristik labil sehingga sering terjadi longsor dan tanah bergerak. Hal inilah yang menjadikan Camat Pandanarum, Sagiyo Arsadiwirya harus berfikir keras guna mengatasi segala kendala dan kesulitan warganya.
Salah satunya adalah moda transportasi bagi pelajar SMP Negeri 1 Pandanarum. Selama ini banyak siswa harus berjalan kaki sekitar 5 - 6 Km melalui perbukitan dan ada yang naik mobil pick up yang biasa mengangkut hasil bumi.
Bagi keluarga yang mampu, sarana satu - satunya yang efektif adalah sepeda motor. Namun sebaliknya, bagi mereka yang tidak mampu terpaksa harus bejalan kaki.
Melihat situasi ini, Sagiyo Arsadiwirya Camat Pandanarum kemudian menginisiasi melakukan rembug pelayanan transportasi siswa dusun terpencil dengan pihak sekolah, wali siswa dan pemilik armada atau kendaraan. Pertemuan ini difasilitasi kepala SMPN I Pandanarum, Supriyadi, S.Pd
"Rata - rata jarak rumah siswa ini 6 km dari sekolah, lewat perbukitan nan berkelok. Tiada angkudes. Juga, menyadari larangan usia anak - anak naik sepeda motor," kata Sagiyo
Sagiyo, menyampaikan pada Kamis (17/11/2022) ia dan pengusaha angkutan, unsur keamanan, kepala sekolah SMP Negeri 1 Pandanarum dan para wali murid duduk bersama guna membahas dan mencari ide dan inovasi pelayanan transportasi siswa bagi dusun terpencil.
Semua menyadari bahwa pendidikan anak-anak dari dusun terpencil ini tidak boleh berhenti hanya karena tiada angkutan umum, jarak yang jauh maupun larangan bersepeda motor bagi anak.
"Yang diperlukan mendesak adalah inovasi. Diusulkan tambahan kap besi pengaman, terpal dan handle pada mobil up pengangkut anak sekolah. inilah hasil kesepakatan pertemuan kemarin," kata Sagiyo, Jumat (18/11/2022).
Sambil ikhtiar mencari hibah bus sekolah dari pemerintah atau CSR yang nantinya akan dikelola secara sosial oleh Paguyuban Wali Siswa.
Disampaikan, sedikitnya ada sekitar 40 siswa - siswi SMP Negeri 1 Pandanarum berasal dari Dusun Salam, Situkung dan Jambean. Tiga dusun inilah yang masih kesulitan angkutan.
"Dari dusun dusun di desa lainnya masih terpaksa pakai motor namun perlahan akan dibuatkan transisi: transportasi beralih ke angkutan "Transekolah", namun anak tetap semangat ke sekolah, ya, sebelum punya bus sekolah," ujar Sagiyo lagi.
Sekarang baru ada 1 unit milik Kardi (40) warga Situkung. Nanti ajaran baru tahun depan ditambah 1unit armada lagi. Keduanya akan berbagi rute menyapu jalur - jalur titik kumpul siswa di dusun terpencil tersebut.
Paguyuban terbentuk pula dengan Ketua Wendi. Tugasnya memediasi aspirasi, tarif dan modifikasi angkutan yang lebih aman ke depan. Hadir pula saat pertemuan dari unsur Forkopimcam Pandanarum, Pelda Suryato, Danposramil Pandanarum dan Kapolsek A Fantono diwakili Briptu Nicko.(MH)