Rumah warga di Kampung Sumberan Desa Metawana Kecamatan Pagentan teramcam abruk akibat tanah bergerak.(FOTO: Istimewa)
MEMOTONEWS - Belum usai musibah tanah bergerak yang mengancam 29 rumah warga di Kampung Kaliglagah Desa Gumingsir Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara kini merembet ke Kampung Sumberan di Desa Metawana kecamatan yang sama.
Intensitas hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagentan khususnya Dusun Sumberan mengakibatkan rumah milik Kasmuni mengalami rusak berat.
Hal ini juga dikarenakan tanah bergerak yang terjadi hampir menyeluruh di Dusun Sumberan Desa Metawana.
Di kampung ini, tepatnya di wilayah RT 02/RW 02 sedikitnya 6 rumah terancam ambruk karena pergeseran tanah sangat cepat dan membahayakan penghuninya.
Tercatat dua rumah sudah rusak parah. Retakan pada lantai dan dinding terus menganga hingga sore hari ini.
Bahkan besok pagi, Rabu (7/12/2022) satu dari dua rumah berdampingan yakni milik Kasmuni akan dibongkar karena sudah tidak layak untuk dihuni sedang satunya milik Supriyanto akan dibongkar menyusul.
Menurut informasi warga dan relawan di Pagentan, pembongkaran terpaksa dilakukan setelah tim BPBD dan tim gabungan TNI-POLRI, hari ini, Selasa (6/12/2022) melakukan assessment di lokasi pergerakan tanah.
Diketahui tim gabungan melakukan assessment disaksikan juga oleh Kepala Desa Metawana. Sementara tim gabungan terdiri Koramil Pagentan, FPRB Pagentan, PMI Pagentan, Pemdes Metawana, Kokam, Destana Metawana dan KSB Kalitlaga.
"Berdasarkan hasil pengamatan terhadap lingkungan sekitar dan rumah sudah tidak memungkinkan untuk ditempati. Sehingga penghuninya sudah diungsikan," kata Ahmad Wanidi Komadan FPRB Pagentan.
Diketahui rumah Kasmudi dihuni oleh dua orang dan Supriyanto tiga jiwa. Mereka sudah mengungsi ke rumah saudara di Pagentan.
Diberitakan sebelumnya, 29 rumah di Kampung Glagah Desa Gumingsir terus bergerak ke arah Sungai Merawu Banjarnegara.
Satu (1) rumah sudah dibongkar karena kondisinya sangat membahayakan. Dan masih ada 1 rumah lagi yang akan dibongkar. Sehingga dari dua lokasi ada 4 rumah yang kondisinya kritis. (MH)