MEMOTONEWS - Ketua PA GmnI Banjarnegara Bung Wahju Djatmika AL BS SE, membuka Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) GMNI Banjarnegara di Pendapa Dipayudha Adigraha, Minggu (4/12/2022).
Bertemakan Mewujudkan Generasi Muda Yang Berjiwa Marhaenisme, PPAB dihadiri oleh plt Kepala Kesbangpol Muhammad Iqbal mewakili PJ Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH, Hj Sri Ruwiyati Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah yang juga sebagai Sekretaris Komisi E DPR Provinsi Jateng.
Kemudian Ketua STIE Tamansiswa Banjarnegara Lustono, Ketua DPC GMNI Banjarnegara, Bung Sultan Rahmatullah, Bung Sri Wahono nara sumber GMNI dan 200 mahasiswa dan mahasiswi.
Dalam kesempatan ini Wahju DJatmika melaporkan bahwa PPAB ini merupakan gelombang ke 3. Diharapkan para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan kesadaran yang tinggi sehingga apa yang disampaikan oleh nara sumber dapat menjadi bekal dalam kehidupan bermasyarakat.
"Fokuslah mengikuti paparan nara sumber. Namun demikian tugas utama sebagai mahasiswa tentu belajar. Perlu diketahui bahwa GMNI merupakan organisasi ekstra kampus, untuk mengasah bagaimana kita dapat bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan Pancasila 1 Juni 1945," kata Wahju.
Kita berada di sini, lanjut Bung Wahju karena ada kesadaran dan nilai - nilai-nilai gotong royong. Dan inilah yang merupakan inti dari Pancasila 1 Juni 1945. Dan GMNI menjadi barisan terdepan dalam mempertahankan NKRI yang ber Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto SH dalam sambutan yang dibacakan plt Kepala Kesbangpol Muhammad Iqbal menegaskan bahwa mahasiswa adalah pemuda - pemudi bangsa yang memiliki keunggulan. Karena peran mahasiswa pula mampu menjaga stabilitas negara.
Mahasiswa kata dia juga ikut senantiasa ambil bagian dalam proses perubahan, baik dimasa lalu, sekarang dan yang akan datang. Oleh karenanya peranan pemuda dalam organisasi kemahasiswaan masih terus diharapkan.
Dalam iklim reformasi ini, pergerakan mahasiswa tidak lagi menjadi sekedar kekuatan dalam proses demokrasi melainkan sebagai kekuatan yang mampu melahirkan pemimpin bangsa, mampu membaca peluang dunia global sehingga Indonesia semakin berdaya saing, mandiri dan bermartabat.
Sementara Hj Sri Ruwiyati SE MM menyampaikan salah satu tujuan dari kegiatan ini diantaranya adalah untuk saling mengenal antar sesama mahasiswa di Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian untuk belajar mencintai Nasionalisme dan NKRI. "Diharapkan dengan bergabung dengan GMNI, kecintaan para pemuda kepada NKRI semakin kuat. GMNI terdiri dari pemuda intelektual yang sudah dewasa. Yang diharapkan tumbuh menjadi tokoh intelektual pada saatnya," kata Sri Ruwiyati.
Pada akhir sambutan Sri Ruwiyati meminta mahasiswa untuk fokus belajar. "Mari bersama - sama hidupkan GMNI di Banjarnegara. Isi kegiatan positif untuk belajar bermasyarakat karena ini semua besar sekali manfaatnya, terakhir mahasiswa yang tergabung dalam GMNI tentu harus mampu menjaga nama baik dirinya, keluarga dan bangsa," tandas Sri Ruwiyati.
Sementara Sri Wahono saat memberikan pengarahan kepada calon anggota baru GMNI Banjarnegara menyampaikan materi Sosialisme Indonesia.
Diantaranya, disampaikan ada tiga pilar Sosialisme Indonesia. Yakni:
1. Berdaulat politik, (politik tidak dikendalikan asing).
2. Kemandirian ekonomi. Kita sebagai bangsa harus dapat mandiri dalam ekonomi.
3. Berkepribadian dalam berkebudayaan.
Budaya akan dipengaruhi keadaan sosial lingkungannya. "Budaya kita adalah gotong royong, mestinya kita sebagai warga Indonesia harus mampu melestarikan budaya kita sendiri," kilahnya.
Seraya menambahkan bahwa kita harus waspada terhadap budaya asing yang justru dapat merusak diri kita sendiri.
Satu lagi, GMNI satu - satunya organisasi yang tidak berlebel agama, karena kita beragam terdiri dari berbagai suku dan agama.
"GMNI itu Independen artinya mandiri tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Tetapi kita kita harus paham, siapa yang yang membesarkan GMNI," tukasnya.
