74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Sekda Himbau Sinergitas Semua Pihak

Sekda Purbalingga menghimbau semua pihak untuk menekan angka kematian Ibu dan bayi. (FOTO: Kominfo Purbalingga)

MEMOTONEWS - Dinamika Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi perhatian di berbagai daerah termasuk Purbalingga. 

AKI dan AKB perlu ditangani oleh semua pihak agar angkanya terus turun sehingga warga di Kabupaten Purbalingga mendapatkan jaminan untuk terhindar dari kasus AKI dan AKB.

Hal di atas disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti saat menyampaikan sambutan pada acara Coffee Morning dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS serta Penurunan AKI-AKB, Kamis (1/12/2022) di Pendapa Dipokusumo Purbalingga.

 Kegiatan tersebut diikuti stakeholder Kesehatan Purbalingga mulai dari Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan lainnya.

Sekda mengatakan, semua pihak mulai dari penyelenggara layanan Kesehatan baik di bawah pemerintah maupun swasta, dokter anak dan pihak lainnya untuk bersinergi mencegah naiknya angka AKI dan AKB. 

Mereka diminta melakukan langkah preventif dan mendeteksi penyebab AKI dan AKB sehingga penanganan akan lebih tepat sasaran.

“Preklamsi, perdarahan dan meningitis menjadi beberapa penyebab utama tingginya angka kematian pada ibu. Ini harus menjadi perhatian dan bisa dicegah sejak awal,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menyebutkan angka AKI-AKB Purbalingga dari tahun ke tahun sebagai berikut:

a. 2017 angka kematian ibu sebesar 11 orang, angka kematian bayi sebesar 115, angka kematian balita sebesar 139
b. 2018 angka kematian ibu sebesar 11, angka kematian bayi sebesar 110 dan angka kematian balita sebesar 136
c. 2019 angka kematian ibu sebesar 11, angka kematian bayi sebesar 112 dan angka kematian balita sebesar 135
d. 2020 angka kematian ibu sebesar 12, angka kematian bayi sebesar 115 dan angka kematian balita sebesar 137
e. 2021 angka kematian ibu sebesar 27, angka kematian bayi sebesar 137 dan angka kematian balita sebesar 164
“Kalau tahun 2021 itu sebagian besar memang disebabkan karena Covid-19. Tahun 2023 nanti saya minta kurang dari dua digit,” ujarnya.

Sekda juga mengapresiasi atas diraihnya predikat Kabupaten ODF yang diraih oleh Purbalingga beberapa waktu lalu.

 Capaian di bidang Kesehatan itu akan dilengkapi pada saat Bupati akan menerima penghargaan UHC (Universal Health Coverage) dari Presiden tanggal 11 Desember 2022 mendatang.

 Menurutnya, hal itu dicapai atas kerja keras semua pihak sehingga derajat Kesehatan Purbalingga meningkat untuk berbagai variabel
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes, Bambang Sucipto dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya Coffee Morning untuk kedua kalinya di tahun ini adalah untuk meningkatkan angka harapan hidup di Kabupaten Purbalingga sebagai kontribusi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Purbalingga. 

“Semoga menciptakan rumusan untuk segera ditindak lanjuti untuk peningkatan angka harapan hidup di Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya. (MH).