MEMOTONEWS - Pagi itu suasana di Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjanegara Jawa Tengah begitu cerah.
Suasananya begitu ramai, lalu lalang kendaraan bermotor begitu padat. Banyak juga dengan truk pengangkut sayuran, hilir mudik. Maklum desa ini dekat dengan ibu kota kecamatan.
Ruas jalan inipun merupakan jalur potensial karena merupakan nadi perekonomian warga menuju Pekalongan dan menuju Objek Wisata Dieng hingga ke Wonosobo.
Untuk diketahui Desa Sumberejo dihuni sekitar 5309 jiwa ini terdiri dari lima dusun yakni Simbar, Kalipoteh, Sumber dan Serang.
Berdasar informasi asal mula bernama Sumber, pada tanggal 12 februari 1979 yang disebabkan oleh letusan Gunung Api Sinila, Desa Simbar digabung dengan Desa Sumber yang menjadi Desa Sumberejo yang berdasarkan keputusan Gubernur pada tahun 1981.
Baiklah itulah sekilas Desa Sumberejo di pagi itu, saat Memotonews hendak menelisik kegiatan ibu - ibu yang tergabung dalam usaha pembuatan anek makanan terbuat dari kentang.
Namun satu lagi yang perlu diketahui bahwa Desa Sumberejo berada di kawasan pegunungan Dataran Tinggi Dieng (DTD).
Desa ini termasuk desa yang maju. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani kentang, wortel, kubis dan lain sebagainya.
Yang paling menonjol, komoditi kentangnya yang melimpah. Namun demikian, harga sayuran yang fluktuatif sering membuat petani mengelus dada.
Sedih, kesal, marah berkecamuk. Tentu fenomena ini tidak dirasakan sekali dua kali. saat panenan melimpah, tiba - tiba harganya anjlok.
Sementara harga pupuk dan obat-obatan malah cenderung terus meroket. Rupanya masalah naik turun harga ini masih menjadi momok yang belum tersingkap.
Suasana alam Desa Sumberejo, tampak hamparan lahan kentang dan sayuran lain. (FOTO: Ukas/Memotonews)
Dari sekian banyak permasalah yang dialami petani kentang di Desa Sumberejo memang menjadi inspirasi bagi Ibrahim, kepala Desa Sumberejo.
Ibrahim kemudian berusaha melakukan pendekatan dengan ibu - ibu PKK dan kader perempuan lain di desanya.
Melakukan berbagai pelatihan, seperti membuat aneka kreasi makanan dari kentang, singkong dan umbi - umbian sejenisnya. Semuanya difasilitasi mandiri oleh kelompok.
Dari kentang misalnya, ibu - ibu dilatih membuat keripik kentang, singkong diolah menjadi Klatak, atau beragam jenis makanan yang tahan lama.
Setelah memiliki keterampilan, Ibrahim juga menfasilitasi mereka untuk belajar packing atau pengemasan, agar menarik konsumen.
Ibrahim mengakui, pemberdayaan perempuan dirasakan dapat menjadi terobosan guna memperbaiki taraf hidup warganya yang sebagian besar adalah petani.
Persiapan dan tahap demi tahap dilakukan Kades Ibrahim untuk membentuk jiwa kewirausahaan pada ibu - ibu.
Kades Ibrahim kemudian, mulai mengelompokkan ibu - ibu yang sudah memiliki ketrampilan dengan membentuk kelompok usaha bersama.
Beberapa KWT seperti, KWT Rembulan, Dua Dewi, Mandiri, Melati, Putri Sengkuyung. Mereka kemudian bergabung dalam wadah UMKM Riskita (Kripik Kentang, Karika, Klatak).
Kelompok ini rata - rata menyerap tanaga kerja 20 orang. "Untuk penjualan hasil produksi mereka masih konvensional. Dan sebagian lagi sudan memanfaatkan online. Alhamdulillah mereka eksis," kata Ibrahim.
Diakuinya, untuk pemasaran hingga saat ini masih terkonsentrasi seputar Barlingmascakeb (Banjarnegara Purbalingga Banyumas Cilacap dan Kebumen).
Daerah lain yang sudah terjalin kerjasama beberapa pedagang di Solo Raya.Ibrahim menyampaikan, selama mereka bermodal sendiri dan memasarkan sendiri.
"Saat ini kami sangat membutuhkan sarana dan prasaran pengolahannya, termasuk pemasaran dan promosi. Kita juga masih membutuhkan pelatihan untuk paking," jelas Ibrahim suami dari Ny Dyah Listiyorini.
Namun demikian ia bersyukur karena produksi kripik ketangnya eksis hingga saat ini. Bahkan selangkah lebih maju, apalagi saat ini sudah memanfaatkan jaringan online.
Usaha ini juga salah satu upaya untuk menyetabilkan harga kentang selama ini yang naik turun. "Namun yang terpenting adalah untuk meningkatkan perekonomian warga Sumberejo," kata Ibrahim.(MH)
Biodata
Nama : Ibrahim
Jabatan : Kades Sumberejo
Nama Istri. : Ny Dyah Listiyorini.
Nama Putra : Fara Khansa Azizah dan Naufal Labiba Ismail.