MEMOTONEWS - Sebanyak 16 guru Raudhatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA) se-Kecamatan Sigaluh, Rabu (8/2/2023) melakukan audensi dengan Hj Sri Ruwiyati SE MM sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah di RM Jujugan Desa Randegan, Sigaluh.
Tampak hadir pula Wahju DJatmika Al BS SE, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banjanegara, yang memfasilitasi kegiatan ini, Ketua IGRA Kecamatan Sigaluh Setia Daryati SPD AUD.
Diketahui, ke 16 guru Lembaga Yayasan Pendidikan Islam dibawah Kementrian Agama. Mereka mengajar tersebar di 6 RA dan BA se Kecamatan Sigaluh Banjarnegara.
Ketua Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kecamatan Sigaluh Banjarnegara, Setia Daryati SPD menyampaikan bahwa nasib guru atau kesejahteraan guru guru RA/BA di Kecamatan Sigaluh semakin mengambang.
"Dulu pernah menerima bantuan kesejahteraan dari APBD 1 dan 2. Namun sejak tahun 2012, ditiadakan. Oleh karena itu kami mengharap untuk tahun ke depan kami bisa menerimanya kembali," ungkapnya.
Kenapa dulu imbuh dia, bisa. Sekarang kok, kok tidak bisa. "Kami seperti dianaktirikan karena yang lain menerima. Sementara kami, yang sudah menerima ditiadakan. Termasuk bantuan beras 10 kg/ bulan, sekarang sudah tidak ada lagi," imbuh Setia dan guru - guru yang hadir pada kesempatan ini.
Guru RA dan BA di Sigaluh tidak ada yang PNS. Semuanya guru wisata bakti dan rata - rata sudah puluhan tahun bahkan ada yang sudah mengabdi 30 tahun yakni Ny Rusmini.
Melalui audensi ini Setia berharap Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah dapat memberikan solusi terbaik baik guru - guru RA dan BA di Kecamatan Sigaluh.
Menanggapi hal ini Wahyu DJatmika, Wakil ketua DPC PDI Perjuangan Banjanegara yang juga sebagai Komandante Bintang 2 wilayah Sigaluh menyampaikan jika PDI Perjuangan akan berusaha menyampaikan masalah ini kepada stakeholder di partainya.
Kita PDI Perjuangan selalu mendorong bagaimana membentuk anak bangsa yang sehat beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Generasi yang memiliki karakter kuat, sehat jasmani dan rohani menyongsong generasi emas 30 - 40 tahun ke depan.
Kita ditugaskan oleh partai PDI Perjuangan untuk membina wilayah melalui komandante bintang dua. "Maka kami akan berusaha membantu perjuangan para guru, terkait masalah ini," ungkap Wahju DJatmika Al BS SE yang juga sebagai ketua PA GmnI Banjarnegara.
Sementara itu Hj Sri Ruwiyati SE MM menyampaikan terima kasih dipertemukan orang - orang hebat yang telah mendarmabaktikan di dunia pendidikan walaupun statusnya belum diperhatikan sepenuhnya.
"Sungguh, ini merupakan perjuangan yang luar biasa. Karena membina RA atau BA adalah bukan hal yang mudah. Dan pasti suatu saat ada tangan - tangan Tuhan yang memberikan anugerah atau 'kebahagiaan' yang lain, Insyaallah," ungkap Sri Ruwiyati.
Diakuinya, tugas guru RA sangat berat karena menghadapi anak- yang masih kecil dan mungkin malah orang tuanya tidak mampu mendidiknya, justru guru - guru RA yang melakukannya.
Kita juga turut prihatin, saat ibu - ibu RA bekerja sangat luar biasa, tetapi justru masih banyak yang belum menikmati kesejahteraan.
Makanya ia akan berusaha. "Jika dulu pernah ada nada honor dan beras itu salah satu kebijakan Kabupaten. Mudah - mudahan ke depan ini semua bisa didengarkan oleh stakeholder.
Dirinya akan berusaha membantu dengan segala kemampuan yang ada untuk membantu masalah yang dihadapi oleh para guru - guru BA dan RA di Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara.
Namun demikian Ruwiyati meminta guru - guru yang tergabung dalam IGRA Kecamatan Sigaluh untuk bersabar, karena menyelesaikan masalah seperti ini tentu melalui proses. ***