74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Luar Biasa, Mahasiswa Unnes Asal Banjanegara Kembangkan Alat Siram Tanaman Otomatis

Uji coba Automatic Misting System berbasis IoT di kebun SDN Tambakajo 03 Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. (FOTO: Dok. Havid dkk)

MEMOTONEWS - Adalah Havid Adhitama, mahasiswa Unnes asal Wanayasa Banjarnegara yang tidak ada bosannya melakukan inovasi teknologi berbasis internet.

Kali ini, Havid bersama temannya yakni Roisul, Haniva, Laila, Indah, Miqwati, Wulan dan Dewi melakukan inovasi sebuah alat mendukung program Urban Farming kota Semarang, Jawa Tengah.

Instalasi nozle (FOTO: Dok Havid dkk)

Havid, adalah Mahasiswa PPG Prajabatan UNNES Angkatan 2 kini sukses mengembangkan alat yang disebut Automatic Misting System berbasis IoT atau penyiraman tanaman otomatis berbasis internet).

Alat ini diuji coba pada Rabu, (22/2/2023) di tempat Dimana mahasiswa PPG jurusan PGSD ini sedang melaksanakan PPL di SDN Tambakajo 03 Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Dia melakukan ujicoba perdana sistem penyiraman tanaman berbasis Internet of Things yang terintegrasi dengan Aplikasi di ponsel.

Pompa air (FOTO: Dok Havid dkk)

Project ini dikoordinatori oleh Havid Adhitama dan pengembangan alat ini merupakan kolaborasi antara sekolah dengan mahasiswa PPL di SDN Tambakaji 03.

"Hari ini kami, bersama-sama merancang dan merakit sistem otomasi sekaligus instalasi sprayer di kebun sekolah yang sedang dikelola oleh wali murid," katanya.

Havid juga menuturkan, pengembangan Automatic Misting System ini merupakan salah satu upaya untuk membantu optimalisasi perawatan tanaman di lingkungan sekolah yang minim waktu untuk berkebun.

 “Dengan sistem otomatis ini, kedepan Kepala sekolah, Guru, dan juga penjaga sekolah tidak lagi repot-repot meluangkan waktunya untuk menyirami sayuran yang mereka tanam di kebun," jelasnya.

Karena lanjut dia, alat ini akan bekerja secara otomatis sesuai dengan jadwal yang telah di setting ataupun dihidupkan secara jarak jauh melalui ponsel ketika tidak ada orang di SD seperti pada saat libur semester,” sambungnya.

Disampaikan Havid, saat ini sudah terpasang 30 nozzle sprayer yang diintegrasikan pada lahan kebun sekolah seluas 180 meter persegi, intalasi ini menggunakan pompa high-pressure yang dapat memompa air ke titik siram 12 liter per menit dengan tekanan maksimum 130 psi.

“Saya harap kolaborasi ini bisa membawa perubahan yang signifikan di SDN Tambakaji 03, terutama pengenalan otomasi dan teknologi IoT yang masih minim diterapkan di sekolah-sekolah maupun dunia pendidikan,” pungkas Havid

Kepala Sekolah SDN Tambakaji 03, Sriyanti sangat mengapresiasi project ini. 

Sistem ini kata dia, sangat mendukung pengelolaan Smart Garden yang selama ini diimpikan di sekolah akhirnya bisa terwujud, khususnya pada sektor penyiraman otomatis berbasis IoT yang dikembangkan adik-adik PPL di SDN Tambakaji 03.

"Saya berharap inovasi ini bisa meningkatkan hasil panen dari kebun sekolah dalam upaya ketahanan pangan secara mikro," katanya.

Diketahui, Inovasi yang dikembangkan oleh Havid dan rekan-rekanya bukanlah yang pertama kalinya, sebelumnya pada program kampus Mengajar Angkatan 1, ia berhasil mengujicobakan berkirim media pembelajaran melalui satelit IO-86 LAPAN A2 ORARI di SD 3T (Terpencil) yang tidak terjangkau oleh sinyal dan mendapat apresiasi dari Kemendikbud tempo hari.

Havid dan kawan - kawan berharap alat ini akan membantu pemilik kebun sekolah merawat tanamannya saat di sekolah tidak ada orang. Karena alat dikensalikan lewat ponsel dari jarak jauh. (MH)