Rumah Mbah Satini bebentar selesai, kini, pembangunan tekah mencapai 60 persen.(FOTO: Dok Lintas Komunitas Banjarnegara)
MEMOTONEWS - Mbah Satini (70)
Asal RT 1 RW 1 Desa Pakikiran Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah kini dapat bernafas lega setelah rumah reyotnya dibangun oleh pemuda dan lintas komunitas Banjarnegara 'Kamu dan Kita Peduli Banjarnegara'.
Mbah Satini yang sudah lama menjanda ditinggal mendiang suaminya, tidak dapat berbuat apa - apa melihat rumahnya nyaris roboh.
Karena untuk keperluan makan sehari - hari saja berkekurangan. "Alhamdulillah, bapak ibu sami mbantu kula," (Alhamdulillah, bapak dan ibu membantu saya) ungkapnya sambil berkaca - kaca seperti dalam video yang dibagikan ke Memotonews.
Diketahui, Mbah Satini tinggal dengan anak dan 3 cucunya di rumah berukuran 7x9 dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Kini pembangunan rumah berukuran 6x7 di lokasi yang baru sudah mencapai 60 persen.
Mbah Satini, menyampaikan terima kasih kepada para dermawan yang telah meluncurkan program peduli pembangunan Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH untuknya.
Nugroho Purbo, tokoh pemuda Desa Pakikiran, Mbah Satini tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya seorang buruh dengan pendapatan yang sangat minim.
Rencana pembangunan rumah Mbah Satini sebenarnya sudah agak lama. Namun tertunda karena terbentur aturan.
Karena tanah awal rumahnya merupakan sengketa, sehingga tidak bisa dibangun melalui program RTLH dari Pemerintah.
Pemuda dan masyarakat Desa Pakikiran jelas Purbo, sangat respek dan peduli dalam proses pembangunan Rumah Layak Huni milik Mbah Satini.
"Dari awal pembangunan hingga saat ini sudah berjalan sekitar 1 bulan, pembangunan saat ini sudah berjalan sekitar 60 persen," imbuh Purbo.
Sementara Musngadi, salah satu relawan dari lintas komunitas Banjarnegara menjelaskan, dari rumah awal dan rumah baru yang sedang dibangun berjarak sekitar 2 kilometer, dan berada di RT 2 RW 2 Desa Pakikiran.
Adapun dana untuk memperbaiki rumah Mbah Satini tersebut, tutur Musngadi, diperoleh dari panggalangan dana dari para donator yang merasa ikut prihatin atas kondisi rumah milik Mbah Satini tersebut.
"Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni milik Mbah Satini selama ini, melalui penggalang dana dari lintas komunitas Banjarnegara yang memiliki kepedulian sosial," jelasnya
"Jika membangun menunggu program RTLH dari Pemerintah akan sangat lama, melalui proses. Mungkin keburu ambruk juga, karena musim hujan dan angin datang tak terduga," tambah Musngadi, Minggu, 12 Maret 2023.
Musngadi juga menyampaikan, pihaknya yang tergabung dengan lintas komunitas Banjarnegara ini, besifat membantu sesama, sekaligus membantu Pemerintah dalam mensukseskan percepatan pengentasan RTLH di Banjarnegara. (MH)