Evakuasi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang asal Balun, Banjarnegara. (FOTO: Tangkapan layar)
MEMOTONEWS - Korban Pembunuhan Tohari alias Mba Slamet, dukun penggandaan uang asal Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara terus bertambah.
Hingga Kamis sore 4 April 2023 tercatat 12 jenazah. Sebelumnya 10 jenazah sehingga ada tambahan dia jenazah. Kedua jenazah sudah dikirim ke RSUD Banjanegara untuk diotopsi.
Demikian disampaikan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH saat memberikan keterangan pers usai melakukan pemakaman jenazah di Pekuburan Desa Balun, Kamis sore, seperti direlease dari akun Instagram @polresbanjarnegara.
"Dengan bertambahnya dua korban, maka totalnya 12 orang. Satu ditemukan pada awal terbongkarnya kasus ini. 9 orang ditemukan pada Senin 3 April 2023 dan pada Selasa 4 April 2023 sebanyak 2 orang," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Mbah Slamet juga dihadirkan dan Kapolres meminta yang bersangkutan untuk mengingat identitas setiap titik yang digali petugas.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH saat memberikan keterangan pers. (FOTO: @polresbanjarnegara)
Kapolres juga meminta tolong untuk penyebaran informasi terkait korban harus jelas. Sebab saat ini banyak bertebaran informasi yang benar terkait jumlah korban yang ditemukan.
Namun kami akan terus melakukan pengembangan, sebab bisa saja masih asa korban kain yang belum diketemukan.
Semua jasad yang ditemukan lanjut Kapolres langsung dilakukan otopsi dan 9 jasad yang sudah diotopsi langsung dimakamkan di Balun dan seorang lagi sudah diambil keluarganya untuk dimakankan di Sukabumi.
sementara dua korban yang baru ditemukan sudah dikirim ke RSUD Banjanegara untuk diotopsi.
Dari sejumlah lubang bekas kuburan, Mbah Slamet hanya mampu mengingat yakni dua jenazah yang baru ditemukan pada Selasa 4 April 2023.
Sembilan (9) jenazah yang sudah diotopsi langsung dimakamkan di Pekuburan Balun Kecamatan Wanayasa.
Ditanya terkait dengan hasil otopsi 9 jenazah, Kapolres Banjarnegara menjelaskan, bahwa hasilnya belum mendapatkan karena itu merupakan bagian proses penyelidikan dan pemberkasan yang harus masuk dalan berkas perkara.
"Sehingga akan kami pelajari, karna dalam sidang nanti hasil otopsi ini akab dibuka," jelasnya.
Sementara saat ditanya eksekutor, Kapolres menjelaskan, para korban dieksekusi sendirian oleh tersangka dengan cara memberikan minuman yang sudah dicampur dengan Potasium Sianida (Potas).
Lubang atau kuburan juga digali sendiri. "Jadi saat eksekusi lubang belum jadi, setelah dipastikan sudah meninggal dunia, ia baru membuat kuburan," jelas Kapolres.
Sedang tersangka BS, tidak terlibat dalam hal ini. Karana Bs hanya berperan untuk mengunggah Informasi ke Facebook TH Mempunyai Kemampuan melipat gandakan uang.
"Jadi peran BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka Mbah Slamet. Sehingga pasal yang dikenakan pada Bs, turut serta," kata Kapolres Banjanegara AKBP Hendri Yulianto SIK MH. (MH)