Petanian Modern Perlu Diterapkan
MEMOTONEWS - Seperti diketahui, Komitmen Partai Demokrat lima tahun ke depan adalah menyejahterakan rakyat. Sehingga program partai ke depan akan selalu berpihak kepada rakyat.
Saat berbincang - bincang dengan Memotonews, Muhammad Rahmanuddin, Ketua Komisi 2 DPRD Banjanegara yang juga caleg DPRD Banjarnegara no 1, Dapil I (Banjarnegara, Sigaluh, Madukara dan Banjarmangu) menegaskan dan berkomitmen terhadap masalah ini untuk Banjarnegara.
Lalu bagaimana upaya percepatan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara?. Politisi Partai Demokrat ini menyampaikan, salah satunya dengan memberikan bantuan atau stimulus kepada UMKM dan Kelompok Tani.
"Kita selalu berusaha menyampaikan aspirasi dari masyarakat Banjarnegara ke pusat. Apapun itu, yang kita bisa, kita lakukan," ujar Muhammad Rahmanuddin atau akrab disapa Mas Udin.
Diakuinya, ada masalah yang cukup pelik terkait upaya peningkatan kesejahteraan petani melalui intensifikasi hasil produksi pertanian, salah satunya adalah ketersediaan pupuk yang memadahi atau sesuai kebutuhan.
Karena terjadi beberapa kasus, petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi sat musim tanam. "Pupuk ada tetapi jumlahnya tidak sesuai kebutuhan alias kurang. Dan ini hampir terjadi saat musim tanam," jelasnya.
Menurut Udin, kebijakan pengaturan masalah kuota pupuk memang berada di pemerintah pusat. Namun ia terus berupaya melakukan komunikasi dengan stakeholder.
Komoditas unggulan pertanian Banjarnegara adalah kentang, umbi kayu (ketela) dan Buah Salak. Komoditas ini yang sebenarnya telah ikut andil mendongkrak kesejahteraan masyarakat Banjarnegara.
Tentu masih ada komoditas pertanian menonjol di Banjarnegara seperti perikanan, sayuran dan buah-buahan diluar salak. Tiga komoditas ini harus mendapat prioritas sebagai 'Top Branding' Banjanegara.
"Pada perkembangannya Banjarnegara juga dikenal dengan duriannya, buah naga, duku dan kini ada alpokat. Banjarnegara telah memiliki durian lokal
berkualitas yakni Simimang dan Kamun. Keduanya memiliki keistimewaan di kwalitas rasa dan harga yang cenderung stabil," ungkapnya.
Maka melihat potensi, tersebut, pihaknya akan kembali menghidupkan kelompok - kelompok tani yang ada di Banjarnegara. Karena melalui kelompok tani inilah diharapkan pertanian kita semakin maju dan hidup makmur.
Hal yang menjadi pertanyaan, kenapa kelompok petani milenial masih sangat sedikit?. Banyak faktor yang mempengaruhi generasi muda kurang minat terhadap bidang pertanian.
Hal ini disebabkan karena para petani sendiri tidak menginginkan anaknya jadi petani. Padahal jika sejak dini ditanamkan jiwa petani, maka mereka pasti akan mencintai pertanian.
Untuk itu Udin meminta agar petani dapat menularkan ilmunya kepada generasi muda atau penerusnya sehingga akan muncul petani milenial. Petani muda yang kreatif dan inovatif. Jangan malu jadi petani, ada pepatah 'biar hidup di desa rezeki kota'.
Agar kelompok tani ini dapat proaktif bersinergi dengan eksekutif dn legislatif baik untuk menyampaikan program - program unggulan yang kemudian diadopsi oleh pemkab atau dewan untuk diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan berkesinambungan.
Muhammad Rahmanuddin kembali mengungkapkan, selama tiga periode menjabat sebagai anggota DPRD Banjarnegara, masalah upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi program yang berkesinambungan.
"Sekali lagi ayo petani kita bangkit, karena ke depan kita memiliki program lumbung pangan. Sehingga penyediaan infrastruktur pertanian terus digenjot dengan tujuan petani kita hidup Sejahtera," imbuh Mas Udin seraya memohon doa restu dan dukungannya aga dapat kembali mewakili masyarakat di dewan. (MH)