MEMOTONEWS - Bidang kesehatan menjadi salah faktor penunjang kesejahteraan rakyat Banjarnegara. Maka dari itu Komisi 4 DPRD berkomitmen menggenjot keberpihakan stakeholder holder terkait untuk terus berinovasi dalam bidang kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu.
Disamping itu pihaknya berkolaborasi dengan bidang lain di parlemen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Banjarnegara.
"Ini sangat penting bagi kami, karena faktor kesehatan menjadi penunjang tingkat kesejahteraan masyarakat," ungkap Ana Susanto, wakil ketua Komisi 4 DPRD Banjarnegara saat berbincang-bincang dengan Memotonews, Kamis (18/1/2024).
Ana Susanto yang juga sebagai caleg DPRD Banjarnegara 2024 - 2029 Dapil 2 Banjarnegara menyebut saat ini di Banjarnegara masih cukup banyak masyarakat masuk kategori kurang mampu.
"Ini tentu menjadi kewajiban kita bersama, baik jajaran eksekutif maupun legislatif. Maka dari itu kami terus berkoordinasi dan berkolaborasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjanegara. Khususnya warga kurang mampu tadi," ungkapnya.
Ana Susanto, sebelah kanan SBY saat foto bersama kader partai Demokrat. (FOTO: Istimewa)
Stunting di Banjarnegara Turun
Untuk diketahui bahwa kasus stunting di Kabupaten kini sudah turun 4,4 persen. Prosentase yang sangat baik dan berhasil melampaui target dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Disampaikan Ana Susanto bahwa hingga saat ini jumlah anak stunting di Kabupaten Banjarnegara menurut data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2021 persentase stunting sebesar 22,67 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 18,27 persen atau mengalami penurunan 4,4 persen.
Ana Susanto saat menjenguk warga yabg sakit untuk kemudian dilakukan perawatan. (FOTO: Istimewa)
Hal ini memenuhi target dari Provinsi Jawa Tengah, sebesar 3,5 persen setiap tahunnya. Sehingga dapat tercapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Apa penyebab Stunting di Banjarnegara?. Ana Susanto menjelaskan bahwa ada lima penyebab stunting di Banjarnegara yakni masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan masyarakat kurang mampu, kemudian belum baiknya pola mengasuh anak dan belum optimalnya kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Satu lagi yang cukup penting untuk digaris bawahi adalah belum semua calon pengantin mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting, tingginya angka perkawinan anak.
Maka ke depan politisi Partai Demokrasi ini akan melanjutkan program diatas untuk menuju Banjarnegara yang lebih sehat, makmur dan bermartabat.
Maka dari itu dalam kesempatan ini, dia juga memohon doa restu dan dukungan masyarakat Banjarnegara, khususnya warga di daerah pemilihannya yakni Kecamatan Pagedongan, Bawang dan Purwanegara) agar dapat kembali melanjutkan kegiatan diatas.
"Selama ini kami berusaha semampunya, melakukan yang terbaik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu kesehatan dan kegiatan sosial lain. Tentu, kami lakukan untuk kebaikan kita bersama," imbuh Ana Susanto, Caleg DPRD Banjarnegara Dapil 2 Nomor 1.(MH)