74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Menguat Sebagai Bacawabub Banjarnegara 2024, Heling Suhono: Kita Tetap Fokus Sebagai Pelayan Pendidikan

Heling Suhono SPd MM, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan,Ke pemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara. (FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Heling Suhono SPd MM, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan,Ke pemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara belakangan ini santer disebut sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Banjarnegara 2024.

Bahkan sejumlah kalangan di lingkup dinas pendidikan banyak yang memberikan dukungan untuk hal ini karena menjadi bagian dari sebuah pengabdian kepada masyarakat luas.

Apalagi saat ini Banjarnegara membutuhkan sosok pemimpin yang berkarakter menuju Banjarnegara bermartabat dan sejahtera. Dan ini semua diyakini dimiliki oleh Heling suhono SPd MM

Untuk menelisik lebih jauh Memotonews telah berbincang - bincang dengan beliau di kediamannya, Sabtu (1/6/2024).

Membuka perbincangan Memotonews menanyakan terkait pandangannya terhadap Banjarnegara ke depan secara umum.

Heling yang juga disebut sebagai calon kuat ketua umum PGRI Banjarnegara ini menyampaikan tiga masalah besar yang harus mendapat prioritas bagi pemimpin Banjarnegara ke depan yang utama menurutnya adalah Bidang Pendidikan, kedua Kesehatan dan ketiga Infrastruktur.

Banjarnegara ke depan yang utama adalah meningkatkan mutu pendidikan, kenapa?. Karena lanjut Heling, pendidikan merupakan hal paling penting dan mendasar jika ingin menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang masih cukup tinggi di Banjarnegara.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa pendidikan memiliki peran yg sangat penting bagi kita sebagai pribadi dan masyarakat. Dengan pendidikan kta memiliki pengetahuan dan ketrampilan. 

Dengan pendidikan kita juga bisa membentuk dan membangun karakter, meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan. Dengan pendidikan kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih maju dan harmonis.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan political will dari para pemangku kebijakan. Tanpa itu akan sulit utk mewujudkannya karena sesungguhnya pendidikan di Banjarnegara, khususnya Pendidikan Dasar yang menjadi kewenangan Pemda masih banyak yang harus dibenahi bersama sama.

"Kalau saya sering menyebut bahwa pendidikan kita masih dibayangi penyakit - penyakit yang sampai sekarang belum terobati.Tentu, ini tidak sekedar omong saja," ungkapnya.

Merujuk dari PP No 4 Th 2022 tentang perubahan PP No 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, di Sana jelas Heling di sebutkan bahwa SNP ada 8 standar yang terkelompok menjadi tiga yaitu ada kelompok SNP yang masuk Input pendidikan, Proses pendidikan dan out put pendidikan.

Di dalam input pendidikan ada 4 SNP yaitu standar PTK, standar sarpras, standar pembiayaan dan standar pengelolaan, sedang di Kelompok Proses meliputi standar ISI, standar, proses, standar penilaian dan standar pengelolaan. Sementara di kelompok out put hanya ada standar kelulusan.

Jika kita bicara mutu pendidikan jelas Heling, maka kita akan melihat mutu lulusan. Mutu lulusan akan terwujud jika ada proses pembelajaran yang bermutu sedangkan proses pembelajaran akan bermutu ketika di sekolah ada guru yang bermutu..

"Untuk itu, sesungguhnya pendidikan bermutu bisa diwujudkan ketika program input pendidikan tercukupi.Tapi kenyataanya di input pendidikan ini banyak penyakit yang belum teratasi. Salah satunya penyakit yang paling mendasar yang harus diprioritaskan adalah pemenuhan kekurangan guru dan tenaga pendidikan yang cukup besar," ungkapnya lagi.

"Untuk guru saja imbuh Heling kekuranganya hampir 1.700 -an, belum tenaga pendidikannya. Belum lagi standar sarana prasarananya juga masih membutuhkan pembenahan yang serius," jelasnya.

Selain itu, di program standar pembiayaan Pemerintah daerah juga belum bisa memberikan pendampingan pada dana Bos yang diterima Satuan Pendidikan. Hal tersebut diperparah dengan belum terpenuhinya program standar pengelolaan dimana di jenjang pendidikan Dasar khususnya SD masih banyak sekolah yang harus diampu KS-nya oleh kepala sekolah lainya karena belum ada Kepala sekolahnya akibat banyaknya Kepala Sekolah yang memasuki masa purna dan karena akibat lain seperti meninggal dunia dan lain-lainya. 

"Dengan demikian sesungguhnya ibarat orang sakit malaria maka obatnya juga obat untuk malaria bukan obat lainya yang justru memberi efek samping pada organ lainya.Demikian juga dengan pendidikan," tegas Heling berapi api.

"Jika input pendidikan terpenuhi, maka kita akan lebih mudah dan mampu menciptakan pembelajaran yg bermutu, yang pada akhirnya kita akan mampu meningkatkan lulusan yang bermutu. Jika sekolah mampu menghasilkan lulusan yang bermutu, maka akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan" ungkap Heling.

Pun demikian lanjut Heling, hal ini tidak serta merta me jamin peningkatan mutu pendidikan secara instan, kita butuh proses dan sinergitas dari berbagai komponen pendidikan seperti orang tua, sekolah, pemerintah dan masyarakat.

Selain pendidikan kita juga harus meprioritaskan kesehatan masyarakatnya karena kesehatan masyarakat merupakan salah satu elemen penting dan utama dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Dan yang tidak kalah penting lainya adalah infrastruktur. Dengan memiliki infrastruktur yg baik akan menunjang pertumbuhan ekonomi di masyarakat.

Kemudian terkait dorongan untuk maju sebagai bakal calon bupati Banjanegara 2024, tanggapan bapak bagaimana?.

Menjawab hal ini Heling menegaskan kembali bahwa prinsipnya sebagai seorang ASN, ia tidak akan masuk pada percaturan dunia politik. 

Karena ia berkomitmen untuk menjaga netralitas dan tetap fokus pada tugasnya sebagai seorang pelayan pendidikan dan tetap berkomitmen untuk menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat.

"Selain itu saya juga tetap loyal pada pimpinan saya dan untuk tetap menjaga integritas sebagi seorang aparatur Sipil Negara," tegas Heling lagi.

Heling juga menjelaskan, ada yang harus diketahui oleh para ASN yang memiliki hasrat untuk terlibat dalam politik.

Bahwa ketika seorang ASN akan melibatkan diri pada dunia politik, secara aturan harus mengundurkan diri dulu. Jika tidak ia akan dianggap melanggar aturan dan akan terkena sanksi.

"Untuk itu sebaiknya jika masih ingin jadi ASN ya jangan melibatkan diri dalam politik. Maka saran saya untuk para ASN, hati- hatilah dalam melangkah, jangan terburu nafsu. Kalau mau melibatkan diri ke dunia politik konsekuensinya maka harus mengundurkan diri dari ASN terlebih dahulu," ujarnya di Banjarnegara.(MH)