74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Kenalkan Pakaian Adat dan Budaya Jawa Sejak Dini, Ini Tujuan Kades Tunggoro, Banjarnegara

Kades Tunggoro Tunggul Tri Warsono bersama guru dan siswa TK Pertiwi 1 Tunggoro. (Foto: Ukas/Memotonews)

MEMOTONEWS - Di era modern seperti saat menjaga warisan budaya menjadi sebuah tantangan tersendiri. Mengenakan baju breskap lurik misalnya, masih banyak yang beranggapan 'kuno' dan tidak relevan lagi pada saat ini.

Padahal, pakaian adat tersebut merupakan warisan kebudayaan yang memiliki khasanah dan berperan penting menjaga identitas atau jati diri Bangsa, Jawa khususnya.

Untuk melestarikan adat dan budaya yang luhur ini, Kades Tunggoro Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara Tunggul Tri Warsono menginisiasi memperkenalkan pakaian ini kepada siswa sekolah TK Pertiwi yang ada di desanya.
Kades Tunggul Tri Warsono bersama Dian Septiana Rahayu, kepala sekolah TK Pertiwi 1 Tunggoro. (Foto: Ukas/Memotonews)

Tidak sekedar mengenalkan, namun pemerintah desa memberikan bantuan seragam baju adat Jawa ini kepada seluruh siswa TK Pertiwi 1Tunggoro untuk dikenakan setiap hari Kamis. 

Kades Tunggoro Tunggul Tri Warsono sendiri mengaku bangga, saat melihat anak - anak TK Pertiwi tampak bahagia mengenakan pakaian adat ini. 

Hal ini dapat dari tingkah polahnya. Karena usia belia, pakaian bawah disesuaikan sehingga anak tetap bisa bergerak bebas dan leluasa.
"Pakaian adat merupakan warisan budaya yang mencerminkan nilai-nilai, tradisi dan pakaian adat merupakan salah satu kekayaan suatu bangsa. Kami berharap generasi muda dapat mencintai lebih pakaian adat ini walau hanya dikenakan seminggu sekali," ujar Tunggul, Kamis (21/11/2024)

Kita, lanjut Tunggul ingin generasi muda tidak melupakan adat istiadat dan sejarah seperti pakaian adat Jawa 'breskap lurik' yang memiliki nilai historis yang panjang sejak zaman kerajaan Mataram dimana pakaian ini dipakai oleh para 'punggawa' kerajaan.

Kepala Sekolah TK Pertiwi 1 Tunggoro Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara Dian Septiana Rahayu sangat mengapresiasi upaya kepala desa membantu anak - anak TK atau masyarakat desa dengan memberikan seragam pakaian adat. 
Jumlah pakaian adat yang diterima sejumlah 38 paket (setel) untuk siswa dan 4 paket untuk pengajar. Tahun - tahun sebelumnya, pakaian/seragam oranye coklat dipakai hari Senin dan Selasa, batik - hijau (Rabu) dan kaos olahraga dipakai Jumat - Sabtu)

"Kami sangat mendukung upaya pak kades mengenalkan pakaian adat Jawa ini. Karena untuk melestarikan kebudayaan kita. Dan Alhamdulillah anak - anak merasa senang atas bantuan ini. Mereka juga mengaku senang memakai baju breskap luriknya," imbuh Dian Septiana Rahayu.

Senada juga disampaikan oleh para guru TK Pertiwi 1 Tunggoro yakni Lilis Juhartati, Sri Suratmi dan Septi Pamilu. "Anak - anak jadi tambah semangat dalam belajarnya," ungkap mereka.

Sejumlah warga sekolah TK Pertiwi 1 Tunggoro Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara mengaku senang dan mendukung sepenuhnya program - program desa terutama perhatian dan sumbangsihnya dalam upaya melestarikan budaya atau pakaian adat Jawa kepada putra putrinya. (MH)