74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Mengerikan, Ular Kobra Berkeliaran, Tim Tagana Banyumas Evakuasi Ular Kobra



MEMOTONEWS - Tim TAGANA Kabupaten Banyumas dan Pramuka Peduli KWARCAB Banyumas Kamis malam (2/12/2021)  bergerak cepat bersama Babinsa menuju lokasi terjadinya venomena aneh di Desa Pesawahan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas yakni kemunculan ular kobra anakan.

Ikut juga Didi Putra, Kadus setempat untuk melakukan krosceks menindaklanjuti  laporan dari Ny Rasiti warga RT 02/RW 03 Desa Pesawahan terkait banyaknya ular cobra berseliweran di belakang rumahnya.

Menurut Rasiti, sudah ditemukan sedikitnya lima ekor anakan dan dua ekor indukan ular kobra berada di sekitar tempat tinggalnya.
 
Ny Rasiti mengaku jadi khawatir jika akan mengambil kayu bakar di belakang rumah atau saat menuju ke sumur.

Maka dari itulah, tim TAGANA Kabupaten Banyumas dan Pramuka Peduli KWARCAB Banyumas berusaha secepatnya mendatangi lokasi dimana ular - ular tersebut pada bermuculan.

Diantaranya di tempat penyimpanan kayu bakar. Tepatnya di bagian bawah tumpukan kayu bakar yang berada di belakang rumah atau 2 meteran dari rumah Rasiti. 

Tim kemudian mencoba memindahkan tumpukan kayu bakar tersebut dan menemukan satu anakan cobra. Tidak lama berselang tim juga menemukan ular dengan ukuran yang sama.

Saat tim sedang beristirahat, tiba - tiba ada warga yang melihat indukan ular cobra.  Malam itu tim berhasil menangkap tiga ular, yakni satu induk dan dua anakan.

Diperoleh keterangan, bahwa pada musim hujan, memang waktu yang tepat bagi ukar dalan berkembang biak. Pasalnya disaat musim seperti ini biasanya telur-telur ular menetas. Bahkan tidak hanya ular kobra saja, siklus jenis ular lain juga sama.

Di musim hujan bersamaan dengan waktu menetasnya telur-telur ular kobra, maka secara populasi ular pasti akan meningkat. 

Spesies ular kobra, menurut peneliti, habitat hidupnya berada di sekitar perumahan, lahan persawahan dan perkarangan.

Saat induk ular Kobra Jawa menemukan tempat yang tepat dan terlindungi di kawasan-kawasan tersebut, maka mereka akan meletakkan telur-telurnya. 

Hanya saja, induk ular periode inkubasinya sekitar 3 bulanan. Itu artinya, telur-telur tersebut kemungkinan sudah diletakkan sekitar tiga bulan lalu, kemudian di musim hujan ini mulai menetas.

 Setelah menetas, anakan ular kobra Jawa yang mungkin telurnya diletakkan di area permukiman, maka mereka akan menyebar di sekitar manusia. 

Fenomena banyaknya anakan ular kobra Jawa berada di sekitar manusia atau permukiman juga terjadi di tahun lalu. 

Lantas, apa penyebab banyak anakan ular kobra bermunculan di sekitar permukiman warga? penyebabnya kemungkinan karena semakin sedikit populasi predator alami saat ini.

Predator alami itu seperti elang, biawak, dan beberapa karnivora lainnya. Akibatnya, membuat populasi anakan ular ini semakin tidak terkontrol. 

Selain itu, banyaknya anakan ular kobra di permukiman, bisa jadi disebabkan karena wilayah ini menyediakan shelter atau tempat berlindung bagi ular. 

Misalnya, banyak tumpukan barang baik di dalam maupun di luar rumah, yang kemudian menjadi tempat yang hangat dan lembab bagi ular untuk berlindung. 

Terutama di masa musim hujan seperti saat ini. Permukiman juga menyediakan potensi makanan bagi ular. Mangsanya, yakni tikus banyak berada di lingkungan ini. 

Oleh sebab itu, penting untuk kita, selalu membersihkan rumah dengan membuang barang-barang tidak berguna. Sehingga tidak membuat tikus betah.

Sebab keberadaan tikus, ternyata Me jadi menarik  bagi si ular kobra. satu hal lagi yang harus dilahami bahwa  habitat ular Kobra Jawa ini biasanya di area persawahan, pekarangan hingga permukiman penduduk. (*)