Dr Tuswadi Menjelaskan Proses Kreatif Menulis & Menerbitkan Buku di Bintek SMA N 1 Bawang (FOTO : Polibara For MEMOTONEWS)
MEMOTONEWS - Pengembangan profesi guru erat hubungannya dengan tugas pokok guru dan pendidik. Tanpa pengembangan keprofesionalan guru berkelanjutan, guru akan mengalami stagnasi baik dalam kinerja maupun kulitas diri secara keseluruhan.
Menurut Dr Tuswadi, ahli pendidikan yang merupakan ilmuwan pada Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) dan Direktur Politeknik Banjarnegara, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru memiliki tujuan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Secara khusus PKB memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan dan memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi.
Serta memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga professional, mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.
Ilmu Mendidik dan Menulis (FOTO : Polibara for MEMOTONEWS)
SMA Negeri 1 Bawang di Kabupaten Banjarnegara Drs Junaedi MM menyanpaikan, pihaknya sangat concern dengan kegiatan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan.
Ada tiga kegiatan pokok bagi guru, lanjut Drs Junaedi, MM, yakni pengembangan diri melalui diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru, publikasi ilmiah dan karya.
“Setiap tahun kami memfasilitasi kegiatan guru agar mereka mampu secara efektif melakukan ketiga kegiatan pengembangan profesi ini dan minggu ini seluruh guru mengikuti Inhouse Training (IHT) selama 3 hari termasuk Bimbingan Teknis (bintek) mengenai metodologi riset dan penulisan karya tulis ilmiah popular dengan nara sumber Dr Tuswadi, guru yang sudah sangat ahli dalam kegiatan pengembangan profesi guru,” jelas Drs Junaedi di kantornya hari ini (29/12/2021).
Dalam kegiatan bertajuk Bimbingan Teknis Metodologi Riset/Penelitian Bagi Guru sebagai Penegas Branding Sekolah Sekolah Berbasis Riset di SMA N 1 Bawang, Dr Tuswadi menyampaikan dua ilmu yaitu ilmu mendidik dan ilmu menulis karya ilmiah populer.
Di hadapan sekitar 58 guru SMA Negeri 1 Bawang, Dr Tuswadi menuturkan bahwa setidaknya ada 6 nilai luhur yang semestinya disemai, dipupuk, dan ditumbuhkan di kalangan peserta didik selama mereka bersekolah.
Diantaranya, aspek keimanan dan ketakwaan, kejujuran, kebersihan dan kerapian, murah hati, budaya baca, dan sekolah juara.
Kesemuanya itu oleh sekolah ditanamkan kepada peserta didik melalui kegiatan yang terintegrasi dengan mata pelajaran dan proses keteladanan dari para guru dan staf di sekolah.
Guru SMA N 1 Bawang Antosias Mengikuti Bintek Penulisan Ilmiah Populer (FOTO : Polibara for MEMOTONEWS)
Untuk penguatan kapasitas guru dalam penulisan dan publikasi karya ilmiah populer Dr Tuswadi memberikan rekomendasi bagi guru yaitu Menulis ilmiah harus menjadi kebutuhan dasar bagi para guru/pendidik.
Untuk memulainya guru harus membangun budaya peka dan kepekaan guru harus banyak membaca (buku) dan kondisi lingkungan.
Guru harus mempunyai ruang yang inspiring untuk menulis, guru harus mempunyai ruh kolaborasi (kerjasama) dalam berkarya; dan guru harus berlatih, berlatih, dan berlatih sampai skillful (terampil) dalam menulis secara ilmiah. (*)