MEMOTONEWS - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah dimulai seluruh sekolah tentu berbeda dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Jika sebelumnya siswa dari rumah dapat mengenakan seragam dan atribut bebas, maka saat PTM menjadikan siswa harus memiliki seperangkat seragam lengkap.
Hal itu tentu menjadi masalah bagi siswa kurang mampu. Untunglah di SMAN 1 Sigaluh, hal seperti itu sudah sejak lama ada solusinya.
Sekolah itu memiliki program infaq Selamat (Selasa dan Jumat), dimana hasil infaq guru dan siswa hari Jumat untuk kegiatan keagamaan, sedangkan hasil infaq hari Selasa dipakai untuk kegiatan sosial membantu siswa kurang mampu.
Maka ketika banyak siswa yang belum memiliki sepatu ataupun sepatunya rusak dan tidak memiliki uang untuk membeli, infaq tersebut dapat digunakan.
Seperti Jumat (28/1/2022), sejumlah 27 siswa kurang mampu mendapatkan bantuan sepatu baru.
Menurut koordinator infaq Selamat SMAN 1 Sigaluh Suparni, kegiatan tersebut merupakan wujud nyata gotong royong di sekolahnya.
"Dengan infaq yang ada, tidak hanya perlengkapan sekolah siswa kurang mampu yang dapat dibantu," katanya.
Untuk transportasi siswa kata Suparmi juga dibantu. Bahkan untuk membeli HP dan pulsa siswa yang kurang mampupun ketika PJJ dapat kita laksanakan.
Hal itu menurutnya merupakan solusi di tengah situasi pandemi yang menjadikan banyak orang tua tidak mampu menanggung beban sekolah anaknya.
"Dengan infaq Selamat ini, kita ajak siswa berempati terhadap sesama, sebagai cara untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila," tandas guru agama itu.
Salah satu siswa penerima manfaat program infaq Selamat Rani Sekarwati mengaku sangat terbantu dengan sepatu yang diberikan. Menurutnya, bantuan sepatu seperti ini sudah lama dinantikan. (*)
(FOTO dan Sumber Heni Purwono/Humas)