MEMOTONEWS - Tumpeng atau nasi tumpeng adalah salah satu warisan budaya nusantara yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Yang menarik dari Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut; sehingga disebut ‘nasi tumpeng’.
Olahan nasi yang dipakai umumnya berupa nasi kuning. Namun banyak juga yang menggunakan nasi putih.
Nasi tumpeng biasanya dimasak pada saat acara selamatan, perayaan tradisi atau HUT kemerdekaan RI, tetapi bisa juga ditemukan di ajang kompetisi memasak ataupun sebagai penilaian ujian praktik prakarya di sekolah.
Seperti yang dilakukan siswa kelas VIII SMPN 1 Bawang Banjarnegara. Dalam praktik mata pelajaran prakarya, siswa menyajikan nasi tumpeng dan juice sejak sepekan ini dan berakhir Kamis (31/3/2022).
Kegiatan ini berlangsung selama dua jam pelajaran atau durasi 80 menit. Peserta praktik prakarya merupakan seluruh siswa kelas VIII yaitu kelas VIII A sampai VIII H.
Setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok menyajikan 1 buah tumpeng dan 1 teko juice/es buah sebagai minuman penyegar.
Tema yang diangkat pada praktik ini adalah 'olahan serealia' menjadi makanan khas Nusantara. Sedangkan materi penilaian ujian praktik ini meliputi rasa, komposisi, kreatifitas, kebersihan, dan ketepatan waktu.
Penilaian dilakukan oleh Ny Murdiyah, selaku guru prakarya. "Menurut pengamatan saya para siswa cujuk cermat selama mengikuti praktik ini," katanya.
Murdiati menyampaikan, kegiatan praktik memasak dan menata makanan ini rutin dilakukan setiap tahunnya.
"Pada kegiatan ini diharapkan para siswa dapat menerapkan bagaimana membuat menu masakan sehat dan cara menyajikannya," imbuhnya.
Kepala SMP Negeri 1 Bawang, Fransiska Yulianti Parera, mengatakan dengan adanya praktik prakarya tersebut secara tidak langsung telah membekali siswa agar terbangun jiwa mandiri, bergotong royong, dan kreatif sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada profil pelajar Pancasila.
"Dengan memiliki keterampilan dasar memasak dan menata dapur atau mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya merebus air, menanak nasi, dan menggoreng, para siswa belajar mandiri, " paparnya.
Menurutnya saat mengamati kegiatan praktik tersebut, kerja sama siswa kelas VIII sangat luar biasa. "Semua siswa terlibat aktif dalam pembagian tugas, baik itu saat meracik dan menyajikannya," katanya lagi.
Selain nasi tumpeng yang disajikan mereka juga membuat minuman penyegar sebagai pendamping tumpeng. Hal itu memacu semangat mereka untuk bisa mewujudkannya.
Kegiatan praktik itu juga mencetak mereka agar terampil dalam memasak baik siswa perempuan maupun siswa laki-laki. Khusus untuk siswa perempuan pada dasarnya akan menjadi ibu rumah tangga sehingga mau tidak mau harus bisa memasak dan mempunyai keterampilan memasak.
Sedangkan bagi siswa laki-laki dengan adanya keahlian dan keterampilan memasak, mereka kelak diharapkan mampu membuka peluang usaha dan berwirausaha dalam bidang kuliner nantinya
"Sungguh ini menyenangkan dan menantang kami untuk bisa membuatnya," ungkap Zairin Asyifa Ramadani, siswa kelas VIII D. (Tj).