74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Plt Kadindikpora Banjarnegara Harapkan Sekolah dan Guru Tanggap Ikuti Perubahan

Plt Kadindikpora Banjarnegara, Agung Yusianto saat menerima audiens dan pelaporan Program Organisasi Penggerak (POP) tahun pertama dari Yayasan Sahabat Muda Indonesia. (FOTO : YSMI/Istimewa), 

MEMOTONEWS - Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto berharap sekolah dan guru tanggap menghadapi perubahan kebijakan pendidikan. 

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan audiensi dan pelaporan Program Organisasi Penggerak (POP) tahun pertama dari Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI), Rabu (20/4/2022) di aula Dindikpora. 

Agung menjelaskan, program-program baru yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek harapannya direspon cepat oleh sekolah dan guru agar transformasi pendidikan dapat segera dilaksanakan. 
"Saya yakin program-program baru dari kementerian bagus-bagus, dan sayang kalau tidak diikuti. Karenanya saya berharap semua sekolah ya melaksanakan kurikulum merdeka sebagai kurikulum terbaru," harap Agung. 

Ia menambahkan, kunci utama keberhasilan pendidikan ada pada motivasi dan kreativitas guru dalam pembelajaran. 

"Karenanya saya mengapresiasi kegiatan POP di Banjarnegara. Beberapa film dokumenter karya guru untuk pembelajaran sudah saya lihat, ada beberapa yang saya kira perlu diperjelas dan direvisi. Agar betul-betul bermanfaat dalam pembelajaran," tandas Agung. 

Ketua Umum YSMI Heni Purwono mengungkapkan, POP tahun kedua akan melakukan intervensi kepada 20 sekolah sasaran dengan fokus utama pelatihan talents maping dan juga pembuatan media video pembelajaran. 

"Di tahun pertama kita fokus pada pembuatan film dokumenter untuk pembelajaran. Saya kira ini akan sangat bermanfaat dipakai oleh semua sekolah," katanya. 

Misalnya di SD jelas Heni, jika ada Mulok Dawet Ayu, film dokumenter tentang sejarah Dawet Ayu Mbah Munardjo karya SMPN 3 Banjarnegara bisa menjadi referensi tambahan modul yang saat ini sudah ada. 

Ke depan imbuh Heni, produksi video pembelajaran memang lebih fokus ke mata pelajaran guru sasaran, nantinya kita arahkan kontennya untuk meningkatkan numerasi siswa, karena numerasi siswa masih rendah di Banjarnegara. 

"Hasil video para guru nantinya akan diintegrasikan ke platform Merdeka Mengajar yang sedang dikembangkan oleh Kemendikbudristek sehingga dapat diakses daring secara nasional," jelas Heni lagi. (MH)