Hari pertama masuk sekolah di SMP Negeri 1 Bawang, Banjarnegara dimanfaatkan untuk bersilaturahmi antara dewan guru dan siswa. (FOTO : Humas SMP Negeri 1 Bawang)
MEMOTONEWS - Setelah libur panjang dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1443 H, tenaga pendidik dan kependidikan serta seluruh siswa SMP Negeri 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara kembali masuk sekolah, Senin (9/5/2022).
Momentum hari pertama awal masuk diisi dengan kegiatan halal bil halal atau silaturrahmi saling maaf memaafkan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat yaitu di gedung indoor sekolah dan di ruang guru.
Halal bihalal dihadiri Kepala SMP Negeri 1 Bawang, Wakil Kepala Sekolah, guru, staf tata usaha dan penjaga sekolah serta seluruh siswa.
Kepala SMP Negeri 1 Bawang, Fransiska Yulianti Parera, dalam sambutannya menyebutkan, halalbihalal dilaksanakan setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa dan ditutup dengan merayakan kemenangan pada Hari Raya Idul Fitri yang bertujuan untuk memperkuat silaturahmi, utamanya saling memaafkan.
"Dengan adanya halalbihalal ini, kita semua sama-sama membersihkan hati. Dengan momentum Idulfitri 1443 H, kita semua membuka lembaran baru dan semangat baru untuk menjadi insan yang lebih berguna, terutama di dunia pendidikan,” katanya.
Pada kesempatan ini, diisi juga ,tausiyah singkat tentang hikmah dan makna Halal bil Halal oleh Syaroni.
Disebutkan olehnya, bahwa tradisi halal bil halal hanya terjadi di negara Indonesia dan dalam sejarahnya tradisi ini diinisiasi oleh KH Wahab Hasbullah pada era kepemimpinan Presiden RI pertama Ir Soekarno.
"Tradisi halal bil halal itu hanya ada di Indonesia dan di negara lain tidak ada. Awalnya ini digagas oleh KH Wahab Hasbullah dimana pada saat itu kondisi politik di negara kita pada era kepemimpinan Presiden Ir. Soekarno sedang tidak kondusif, " Paparnya.
Dikatakannya, halalbihalal telah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia. Setiap kali selesai menjalani ibadah puasa Ramadan dan memasuki Idulfitri, sesama muslim saling meminta maaf atas kemungkinan adanya kesalahan.
"Dalam perjalanan hidupnya, manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa, termasuk kesalahan terhadap sesamanya,” jelasnya.
Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Itulah makna Idul Fitri.
Sedangkan di depan para siswa sebagai peserta halal bil halal, Fransiska menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan oleh Dewan Guru, seluruh staf tata usaha dan karyawan sekolah baik yang disengaja maupun tidak.
"Saya sebagai kepala sekolah dan juga mewakili bapak/ibu guru, beserta staf tata usaha dan karyawan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh siswa apabila dalam memimpin sekolah dan melayani kalian banyak memiliki kesalahan dan kekurangan. Begitupun sebaliknya saya juga telah memaafkan semuanya kepada seluruh peserta," Terangnya.
Usai acara bersama dengan para siswa dilanjutkan dengan acara yang sama di ruang guru. Diawali dengan penyampaian ikrar halal bil halal.
Kundaru selalu wakil dari para dewan guru menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala Sekolah.
"Entah sengaja atau tidak kami semua telah melakukan kesalahan baik secara pribadi maupun yang sifatnya kedinasan, untuk itu pada kesempatan yang baik ini kami dengan tulus mohon maaf yang sebesar-besarnya," Ungkapnya.
Selanjutnya Fransiska selaku Kepala Sekolah menyampaikan hal yang sama di depan para guru, staf tata usaha, dan karyawan sekolah.
Disanpaikan juga, bahwa momentum silaturahmi dan saling meminta maaf merupakan hal yang sangat penting demi terciptanya suasana yang nyaman dan kondusif di lingkungan kerja. Oleh karena itu mari kita jaga dan lestarikan tradisi yang luhur ini. (Tja/MH)