Korwilcamdikpora Kecamatan Rakit menyelenggarakan Sosialaisasai dan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang sekolah dasar. (FOTO : Korwilcamdikpora Rakit)
MEMOTONEWS - Untuk menyiapkan pelaksanaan Implemantasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Korwilcamdikpora Kecamatan Rakit menyelenggarakan Sosialaisasai dan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang sekolah dasar.
Ketua panitia kegiatan, Sujadi mengatakan, sosialisasi dan pelatihan IKM Kecamatan Rakit dilaksanakan pada Selasa - Jumat (28 - 1/6/2022).
Kegiatan diikuti kepala sekolah, guru kelas 1 dan 4, guru PJOK, Guru PAI SD yang ada di kecamatan Rakit.
Adapun tujuan kegiatan pelatihan IKM adalah untuk memberikan bekal kepada peserta tentang kurikulum merdeka.
Disamping itu untuk memberikan pemahaman penerapan kurikulum merdeka serta membantu sekolah dalam persiapan penerapan kurikulum merdeka.
“Sebelum dimulai diadakan tes awal menggunakan handhpone (HP) untuk mengetahui pemahaman peserta tentang kurikulum merdeka”, kata Sujadi.
Disamping itu, untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuan dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari Indek pembangunan manusia (IPM).
Indek Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan tiga indikator yaitu bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Kemudian juga untuk mengukur bidang pendidikan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara, Agung Yusianto pada kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jenjang SD di korwilcamdikpora kecamatan Rakit menjelaskan bahwa rata-rata lama sekolah di Banjarnegara baru mencapai 6,75 tahun dari program wajib belajar 9 tahun.
Rendahnya rata-rata lama sekolah dan rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi tanggung jawab bersama antara dinas pendidikan, sekolah, kepala sekolah dan juga guru.
“Dalam rangka untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia di bidang pendidikan, Dindikpora Banjarnegara memiliki program Proyek Mercusuar Dindikpora. Melalui program yang disiapkan oleh dindikpora diharapakan dapat membantu peningkatan IPM dalam bidang pendidikan”, Ujar Agung Yusianto
Sementara itu Heling Suhono Kepala Bidang Sekolah dasar, mengatakan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka kepala sekolah dan guru harus memahami tentang regulasi dan peraturan tentang pendidikan.
“Kepala sekolah dan guru juga dapat memanfaatkan aplikasi merdeka mengajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan informasi”, Ujar Heling Suhono.
Korwilcamdikpora kecamatan Rakit Subiarto, menjelaskan salah satu poin penting dalam kurikulum Merdeka adalah setiap mata pelajaran dialokasikan untuk dua kegiatan pembelajaran, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila lebih memberikan pengalaman nyata untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri peserta didik dan menguatkan karakter mereka sebagai manusia.
“Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bentuk dari esensi nyata Kurikulum Merdeka. Mengutip dari pandangan Ki Hadjar Dewantara, esensi dari Kurikulum Merdeka ialah memberikan ruang seluas-luasnya pada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia”, kata Subiarto
Lebih lanjut disampaikan, Impelementasi Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Subiarto menyebutkan, terdapat 6 dimensi yang diharapkan dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. (MH)