74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Suhu Udara Dieng Banjarnegara Terus Menurun Sejak Sore Tadi, Inikah Pertanda Frost atau Embun Es Mau Turun?

Suasana Dieng sore tadi, udara cerah dan terasa dingin menusuk. (FOTO: Istimewa)

MEMOTONEWS - Suhu udara maupun permukaan tanah di Dataran Tinggi Dieng (DTD) Banjarnegara Jawa Tengah sejak sore tadi, Rabu (29/6/2022) terus menurun.

Berdasarkan pantauan Stasiun cuaca Dieng, terkadi tren penurunan suhu. Pada pukul 15.17 WIB misalkan, suhu permukaan tanah adalah 14 derajat celcius. 

Menurun menjadi 10 derajat pada pukul 16.59 WIB. Bahkan pada pukul 18.37 WIB udara turun mencapai 5 derajat dan berdasarkan aplikasi/alat ukur suhu permukaan tanah yang dipasang di Dieng.  

Pada pukul 20.17 WIB udara permukaan tanah  berkisar 3,5 derajat celcius dan suhu udara 4 derajat celcius. Sehingga jika dilihat perjamnya rata - rata ada penurunan dua setrip/derajat. 

Apakah ini pertanda akan turun Frost atau butiran es atau biasa disebut warga Dieng embun upas?.

Aryadi Darwanto dari Dinas Pariwisata Banjarnegara saat dihubungi Memotonews membenarkan jika terjadi penurunan suhu permukaan tanah di Dieng.

Ia yang juga sebagai pembuat aplikasi pengukur suhu permukaan tanah bersama Havid Adhitama dan Muhammad Razin menyampaikan, tren suhu permukaan tanah terus menurun. 

Namun suhu ini bisa berubah jika ada angin besar. "Kalau dilihat dari aplikasi suhu udara dan suhu permukaan tanah cenderung menurun. Jika malam ini tidak ada angin maka bisa saja terbentuk butiran es di Dieng," katanya.

Sementara sejumlah warga yang dihubungi Memotonews pada pukul 21.00 WIB merasakan udara Dieng semakin dingin. 

Warga sudah mulai memanfaatkan tungku pengghangat tubuh atau ruangan baik yang tradisional maupun eletrik.

Kerusakan tanaman akibat Frost Tahun 2015 silam. (FOTO: FB/Istimewa)

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh, frost hampir setiap tahun turun di Dieng. Bahkan tujuh tahun yang lalu tepatnya 12 Agustus  2015 suhu permukaan tanah di Dieng sangat ekstrim, diperkirakan menusuk hingga minus 15 derajat celcius, sehingga menyebakan kerusakan pada tanaman, kentang, carika sayuran dan lain sebagainya. Semoga ini tidak terjadi. (MH)