MEMOTONEWS - Kegiatan Gelar Karya P5 SMP Negeri 2 Banjarnegara, memberikan inspirasi bagi siswa kelas 8 dan 9 karena memiliki kurikulum yang berbeda yaitu Kurikulum 13. Sedangkan kelas 7 menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 September 2022 bertempat di Indoor Graha Adiwiyata.
Kegiatan spektakuler ini mengusung tema “Angan Toba Sewa Kura”.
Tema ini mengandung makna yaitu perundungan tolak narkoba sehat jiwa kuat raga. Angan Toba Sewa Kura ini mempunyai tujuan mewujudkan Esphero Berkarakter Pancasila.
Menurut koordinator lapangan Kristiana Wiji Rahayu SPd, kegiatan ini mengusung tema 'Bangunlah Jiwa dan Raganya' untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang apa itu perundungan.
Kemudian narkoba, sehingga mereka bisa bersikap atau mengantisipasi bagaimana cara menghindari perundungan dan narkoba.
Selain itu untuk melatih kemandirian anak-anak, serta bernalar kritis agar mereka bisa menciptakan suasana sekolah anti perundungan dan bebas penyalahgunaan narkoba.
Sedangkan menurut koordinator P5 Adji Sugiharto SPd, kegiatan ini melatih kemandirian, rasa percaya diri, dan juga membuat anak kreatif.
Selain itu melatih pembelajaran yang berdiferensiasi dengan berbagai perbedaan yang dimiliki sesuai bakat, minat, dan potensi yang mereka miliki, karena masing- masing anak memiliki kodrat alam dan kodrat zaman.
Dengan demikian, jelas Adji Sugiharto, siswa dapat menghindari perundungan, melatih kemandirian anak agar berpikir kritis menghindari narkoba.
Sementara itu, ketua Tim P5 Sukirno, SPd menegaskan, bahwa momen ini penting untuk menyosialisasikan anti perundungan dan mewujudkan Esphero berkarakter Pancasila.
Disampiakan juga bahwa Gelar karya merupakan bentuk asessmen dari tema pertama Bangun Jiwa dan Raga.
Gelar karya ini merupakan gelar karya yang kedua, gelar karya yang pertama fokus kegiatan tentang jasmani yaitu PBB dan senam
Pengawas SMP yang hadir pada kegiatan ini memberikan apresiasi dan sangat mendukung karena membentuk pelajar Pancasila yaitu pelajar yang beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.
Bagaimana belajar bergotong-royong, belajar yang berkebhinekaan, belajar bernalar kritis, belajar yang kreatif dan belajar secara mandiri.
Kemudian belajarnya, tidak harus di dalam ruangan atau kelas. Banyak taktik dan proyek yang dilaksanakan di luar kelas.
Bahkan anak tampak senang mengikuti pendidikan, tidak merasa terperintah, tidak merasa tertekan untuk hadir ke sekolah belajar dengan senang maka dia akan mudah mengembangkan bakat, minat, dan potensi.
Kepala SMP Negeri 2 Banjarnegara Joko Catur Subiyanto SPd MPd mengaku bangga dan haru karena anak-anak SMP Negeri 2 Banjarnegara begitu hebat bisa mengapresiasikan karakter dan kreativitasnya. Ia tidak menyangka kreativitas anak-anak dapat menyentuh hati.
"Seperti kata mutiara hasil karya siswi Esphero yaitu “Bagaimana anak yang kamu rundung di sekolah kelak menjadi satu-satunya dokter yang bisa menyelamatkan hidupmu” kata mutiara tersebut maknanya tersirat begitu menyentuh hati saya," katanya.
Suatu saat, ini akan menjadi sebuah asa untuk meraih kesuksesan. Anak-anak begitu gigih untuk mengekspresikan kreativitas dan ide-ide mereka dengan luar biasa.
"Semoga dengan adanya P5 ini karakter anak-anak Esphero akan berkembang lebih baik," harap Joko Catur Subianto.
Maka dari itu, imbuhnya, kegiatan ini harus terus berlanjut, karena ini merupakan sebagai pembelajaran sepanjang hayat dan akan dipakai dalam kehidupan di masa depan.
Sementara itu Caya Aisha Ahnaf sebagai ketua OSIS Esphero menuturkan, gelar karya ini sebagai wahana untuk memfasilitasi anak kreativitas yang diapresiasikan dalam Gelar karya.
Kegiatan ini sebagai wujud Implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan SMP Negeri 2 Banjarnegara mewujudkan Esphero berkarakter Pancasila. (MH)
