MEMOTONEWS - Bengkel Bintang Terang yang beralamat di Kelurahan Sokanandi Kecamatan/ Kabupaten Banjarnegara salah satu bengkel sepeda motor antik di Banjarnegara.
Nyatanya banyak motor tua diservis di sini. Sekilas bengkel ini terlihat biasa - biasa saja, sempit dan tidak ada areal parkirnya. Hanya ada teras yang digunakan untuk servis ringan.
Tampak dari depan, bengkel ini hanya memiliki lebar 6 meteran. Namun panjangnya mencapai 20 meter. Di dalam ternyata cukup luas, bisa menampung puluhan sepeda motor.
Rupanya bengkel yang berada di kompleks SMPN 5 Sokanandi ini memiliki dua pintu depan dan belakang.
Untuk servis ringan berada di depan dan servis berat berada di belakang. Aksesnya melalui jalan belakang komplek ruko tersebut.
Saat Memotonews mencoba masuk ke dalam, ternyata banyak motor - motor tua sedang di servis.
Ada Norton, BSA, Lambretta, DKW dan masih banyak yang lain seperti CB 250 CC, Yamaha 650 CC. Sebagian besar motor tua itu kiriman dari kolega di seputar Banjarnegara, Banyumas dan Wonosobo.
Supri pengelola bengkel ini menyampaikan bahwa servis motor tua apalagi jenis sepeda Inggrisan (Bahasa Lokal Mekanik) memerlukan kesabaran dan ketelatenan.
Karena jika tidak ada sparepart -nya maka harus 'dibandrek' dengan onderdil sejenis. "Makanya kita membutuhkan waktu lama untuk servis motor seperti Norton, BSA dan motor tua lainnya.
Supri yang mengaku jebolan Stm YPT Purbalingga lulusan tahun 1995, memang sudah senang merawat motor tua.
"Ya dapat dibilang hobi. Jadi kalau melihat motor tua seneng aja. Ya begitulah awalnya," tutur Supri saat berbincang - bincang, Selasa 27 September 2022.
Kemudian pada tahun 2017 ia merintis sebuah bengkel motor. Saat itu pelanggannya adalah teman - teman sekolah atau tetangga.
"Alhamdulillah lambat laun, bengkel kami dapat dikatakan berkembang. Sehingga dapat memiliki tempat atau bengkel yang cukup luas," katanya.
Seiring musim modifikasi motor, bengkel Bintang Terang juga ikut ramai order, sehingga dapat merekrut karyawan atau mekanik. Kini karyawannya sudah orang.
Sementara bengkelnya mulai jadi jujugan motor tua. Saat seperti ini, Supri mengaku kewalahan. "Oleh karena itu kami berusaha mengatur waktu dengan baik sehingga tidak mengecewakan konsumen," kata Supri. (MH)