MEMOTONEWS - Ratusan nelayan dan bakul ikan asal Desa Argopeni Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen sejak Senin malam - Selasa siang 10 - 11 Oktober 2022 tampak sibuk menggelar ritual prosesi 'Sedekah Laut' di TPI Pendalen.
Acara ritual digelar Senin malam dipimpin sesepuh nelayan Desa Argopeni, Ki Sarimin bersama tokoh dan masyarakat desa yang sebagian besar adalah nelayan.
Acara semalam dilakukan doa bersama dipimpin Ki Sarimin dan tumpengan sebagai lambang kemakmuran dan keguyubrukunan sesama warga.
Doa dipanjatkan kepada Tuhan YME dengan harapan masyarakat Desa Argopeni yang sebagian besar hidup mengandalkan hasil tangkapan ikan selalu diberikan kesehatan, keselamatan serta hasil laut yang melimpah.
Tidak itu saja Argopeni juga mendapat berkah, karena TPI Pendalen yang masih tradisional bakal disulap menjadi Terminal TPI yang representatif dan modern.
Berdasarkan informasi TPI Pendalen mendapat mendapatkan dana DAK 11 miliar. Dikerjakan dalan tiga tahap. Tahap pertama dengan biaya sekitar Tp 1.3 Milyar sedang bejalan.
Poyek ini juga mendapatkan dana Rp 200 juta dari bagian keuangan Provinsi Jateng melalui aspirasi Hj Sri Ruwiyati SE MM Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Diharapkan TPI Pendalen akan menjadi TPI yang megah dengan ribuan kapal nelayan singgah berjajar di TPI saat ini.
Sedang untuk menghibur masyarakat pada hari ke dia atau puncak kegiatan Ritual Sedekah Laut adalah selamatan dengan pentas wayang kulit.
Tampak hadir Hj Sri Ruwiyati SE MM yang juga sebagai Sekretaris Komisi E DPR Provinsi Jawa Tengah, Wahju DJatmika Al BS SE selaku Ketua PA GMNI Banjar.
Kemudian Dinas kelautan Kabupaten Cilacap, Camat Ayah , sekdes desa Argopeni , Hj Sri Ruwiyati SE MM , Lukmantoro DPRD Kebumen , Ketua Nelayan , Ki Dalang Ruwat sedekah laut . masyarakat nelayan dan bakul iwak.
Hj Sri Ruwiyati pada kesempatan ini menyampaikan, bahwa TPI Pendalen di Desa Argopeni Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen salah satu khasanah tinggalan nenek moyang Argopeni yang juga hidup sebagai nelayan.
Salam dari Presiden Jokowi, beliau Mengapresiasi kegiatan di TPI Argopeni, Kebumen seperti halnya disampaikan oleh Hj Sri Ruwiyati.
Ruwiyati menambahkan, sebagai nelayan, hendaknya selaku mematuhi segala aturan tatkala melaut. Baik secara phisik (teknis) maupun non phisik (spiritual).
Patuh aturan pemerintah dan adat. Contoh saat melaut hendaknya menggunakan pelampung, saat hujan jangan aktifkan hp di tengah laut dan tentu masih banyak ilmu lain yang diterapkan dalam keseharian melaut.
Ruwiyati juga menekankan pentingnya keguyuban dan budaya bergotong-royong nelayan Argopeni. Sikap ini hendaknya terus dipertahankan, lebih baik lagi semakin kompak dan makmur.
Ditegaskan Ruwiyati, bahwa Pembangunan ini untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan. Satu lagi, ada salam hangat dari Bapak Presiden Jokowi yg telah acc Anggaran 11 M DAK ini.
Ketua Adat Sarimin mengajak masyarakat nelayan untuk mematuhi segala aturan adat , aturan negara dengan selalu menjaga kekompakan, semangat dan tingkatkan gotong royong.
Dalam kesempatan ini Ki Sarimin juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan bantuan Hj Sri Ruwiyati yang diberikan kepada nelayan di Argopeni.
Ketua PA GMNI Banjarnegara Wahju DJatmika saat dimintai tanggapan tentang makna kekompakan menjelaskan.
Kenapa kita harus kompak? karena kita sebagai makhluk sosial yang tidak pernah bisa hidup sendiri.
Wahju mengaku salut dengan kepala Suku Desa Argopeni, karena sangat perduli terhadap masalah budaya dan tradisi gotong royong guna merawat kebersamaan.
Dari pengamatan, kegiatan wayang kulit berjalan meriah. Warga dengan tertib menyaksikan pertunjukan wayang kulit yabg dibawakan Ki Dalang.
Sementara sejumlah warga Argopeni mengaku gembira, TPI Pendalen dibangun. Ia berharap dengan memiliki TPI yang baik maka, Argopeni Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen tambah ramai dan makmur. (MH)
