74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Anggota Kelompok Tani Suarga Bumi Rakitan, Banjarnegara Akan Beralih Tanam Padi


Survei saluran irigasi.(FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Merosotnya harga buah salak sepanjang tahun ini membuat sejumlah petani buah salak yang tergabung dalam kelompok tani Suarga Bumi Desa Rakitan Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara akan kembali menanam padi yang sudah ditinggalkan lebih dari 20 tahun.
‎Mereka menyampaikan kesiapannya untuk beralih tanam seiring dengan rencana perluasan areal lahan sawah yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara.
‎Hal ini dibenarkan oleh Bangun, Ketua Kelompok Tani Suarga Bumi Desa Rakitan, Kamis (3/7/2025). "Kami sudah melakukan musyawarah dengan anggota.   Untuk tahap awal lahan kebun salak yang akan disulap menjadi sawah sekitar 10 hektar," katanya.

Namun demikian, untuk mendukung  ketersediaan air di lahan tersebut harus dilakukan normalisasi saluran  irigasi Kali Growong 2 agar bisa maksimal.
‎ "Sebelumnya, lahan kebun salak adalah areal pesawahan. Namun karena tata niaga padi kala itu kurang baik dan harga rendah jadi petani terus merugi. Saat ada, komoditas salak yang harganya cukup bagus, maka mereka beralih tanam hingga saat ini," ujar Bangun didampingi Samsudin, kepala dusun (Kadus) 1 Rakitan Krajan.
‎Potensi lahan Sawah di Desa Rakitan, imbuh Bangun sekitar 40 ha tersebar di sejumlah tempat. "Jadi lahan sawah di Rakitan tidak ngeblok satu tempat, tapi terpencar. Bahkan dulu, sebagian besar tanah bengkok desa berupa sawah," imbuhnya.
‎Wiratno, Sekretaris Desa Rakitan mendukung rencana sejumlah anggota Kelompok Tani Suarga Bumi akan kembali menanam padi. 
Hal ini selaras dengan program pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
‎Disampaikan, di Desa Rakitan sudah ada saluran irigasi teknis Kali Growong 2 yang dibangun puluhan tahun lalu. "Debit air cukup melimpah, apalagi jika nanti dilakukan pembenahan pada Bendung Kali Growong 2 dan normalisasi saluran irigasinya. Selama ini air hanya digunakan  untuk menyiram kebun salak pada musim kemarau," kilahnya.
‎Surve Lahan Sawah 
‎Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady SPt menyampaikan pihaknya baru saja melakukan survei lahan.
‎"Tadi kami sudah melakukan survei baik langsung dan memalui foto udara. Dari hasil pengamatan sementara, saluran irigasi yang ada cukup potensial untuk menopang ketersediaan air sawah," ujarnya.
‎Bahkan lanjut Firman, sudah ada beberapa warga yang menyatakan siap kembali menanam padi. "Kami mendapat informasi bahwa sebagian besar lahan yang dilihat tadi, dulunya adalah lahan sawah. Namun karena harga padi kurang menguntungkan, warga beralih tanam ke buah salak," kata Firman lagi.
‎Disampaikan, perluasan lahan sawah yang dilakukan adalah untuk mendukung program swasembada pangan nasional yang digaungkan Presiden RI Prabowo Subianto.
‎Disampaikan Firman, jika irigasi di Rakitan bisa difungsikan kembali, potensi penambahan luas lahan bisa mencapai 50 hektare.  "Banjarnegara masih kurang 2000 hektare lahan sawah, sesuai dengan target yang diberikan oleh Kementerian Pertanian," ujarnya. (*)