74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Kawah Sileri, Kompleks Gunung Dieng Banjarnegara Jawa Tengah Erupsi. Ini Akibatnya

MEMOTONEWS - Gunung Dieng Banjarnegara, Jawa Tengah adalah kompleks gunungapi dengan aktivitas vulkanik tersebar pada 16 kawah. 

Berdasar release Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kamis (29/4/2021) menyebutkan, saat ini pemantauan dilakukan pada 2 (dua) kawah utama yang paling aktif, yaitu Kawah Sileri dan Kawah Timbang. 

Aktivitas vulkanik kompleks G. Dieng diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Erupsi freatik terakhir terjadi pada 1 April 2018.
Tingkat aktivitas G. Dieng adalah Level I (Normal) sejak 2 Oktober 2017.
Data pemantauan:
1. Visual: Selama periode 1 Januari hingga 29 April 2021 Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap Kawah Sileri berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 1-70 meter dari atas dasar kawah. 
Pada 29 April 2021 pukul 18:25 WIB terjadi erupsi freatik menghasilkan lontaran material 400 m ke arah selatan (material batuan 200 m dan lumpur 400 m) ke arah timur (material batuan 200 m dan lumpur 300 m), ke arah barat 200 m berupa lumpur. Tinggi lontaran lumpur tidak teramati karena terjadi malam hari.
2. Kegempaan: Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama Januari hingga 29 April 2021, terdiri dari 30 kali gempa Tornillo, 147 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Terasa, 31 kali gempa Tektonik Jauh dan 48 kali gempa Vulkanik Dalam. 
Pada 29 April 2021 terekam 1 kali Gempa letusan pada pukul 18.25 WIB dengan amplitudo maksimum 42,7 mm dan lama gempa 108,15 detik.
Analisis:
1. Erupsi yang terjadi bersifat freatik, tidak didahului oleh kenaikkan gempa-gempa vulkanik yang signifikan, menandakan tidak adanya suplai magma kepermukaan. 
Ok
Erupsi yang terjadi pada 29 April 2021 lebih diakibatkan oleh over pressure dan aktivitas permukaan.
2. Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar.
Potensi bahaya:
Mengingat sifat dan karakter erupsi Gunung Dieng, saat ini potensi erupsi freatik masih bisa terjadi dengan tidak didahului oleh peningkatan aktivitas visual atau pun kegempaan. 

Potensi ancaman bahaya berupa semburan material batuan dan lumpur di sekitar kawah.

Kesimpulan:
Aktivitas vulkanik G. Dieng, khususnya Kawah Sileri pasca erupsi freatik, baik secara visual maupun instrumental tidak teramati adanya gejala perubahan sifat erupsi ataupun peningkatan potensi ancaman bahaya.

Sebaran material erupsi tanggal 29 April 2021 masih pada radius Kawasan Rawan Bencana yang direkomendasikan.

Untuk saat ini dihimbau untuk tidak memasuki area kawah Sileri dengan radius 500 meter dari bibir kawah Sileri. Tingkat aktivitas Gunung Dieng adalah Level I (Normal).
Rekomendasi:
Dalam tingkat aktivitas Level I (Normal) agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada radius 500 m dari bibir kawah.

Serta tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang untuk menghindari ancaman gas-gas vulkanik
konsentrasi tinggi yang dapat membahayakan jiwa.

Terpisah Aris Sudaryanto Kepala BPBD Banjarnegara menyampaikan, untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan pihaknya untuk sementara menutup ruas jalan Banjarnegara - Pekalongan.

Kendati jauh dari pemukiman penduduk, warga diminta tetap waspada dan meminta warga atau wisatawan mendekati kawah Sileri Banjarnegara seperti sudah direkomendasikan oleh Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi RI.(*)

Pewarta M Hamidi