MEMOTONEWS - Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang berkepanjangan, membuat pelaku UMKM di Banjarnegara mengalami kesulitan karena sering merugi. Bahkan, banyak diantara mereka terpaksa harus menghentikan usahanya, karena kehabisan modal.
Namun banyak juga yang mampu bertahan , walau hanya sekedar untuk melayani para koleganya. Seperti yang dilakukan Herman (37) asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang sudah hampir 11 tahun berjualan cireng isi khas Bandung di Banjarnegara.
Kepada MEMOTONEWS, Jumat malam (11/6/2021) Herman mengaku, omzetnya terus menurun selama pandemi Covid-19. "Dulu sebelum Covid-19, kami memproduksi 10.000 - 14.000 biji setiap hari. Tapi setelah Covid terus menurun dan kini tinggal 2500 - 4000 biji," kata Herman.
Ditambah lagi, anak sekolah libur. Karena pelanggan cireng sebagian besar adalah anak - anak sekolah. "Mudah - mudahan situasi segera normal, maksudnya pandemi Corona segera berakhir dan anak kembali sekolah seperti biasa," harapnya.
Herman yang kini membuka usahanya di Kelurahan Kutabanjarnegara RT 05/ RW 3 Kecamatan Banjarnegara saat ini memang harus bertahan karena harus menghidupi keluarga dan lima karyawannya.
"Walaupun kami memang sering tekor, apalagi harga bahan baku sudah merangkak naik. Alhamdulillah kami masih dapat bertahan. Temen saya sudah banyak yang bangkrut," kilah Herman.
Untuk menyiasati kesulitan ini, Herman justru terus berinovasi agar cirengnya tetap laku dipasaran. Sedikitnya ada 8 rasa yang dikembangkan. Yakni, Cireng isi ayam, sapi, baso, sosis, hati, keju, kornet dan abon.
Sedang bahan baku cireng isi Aneka Rasa adalah tepung terigu dan tepung tapioka. Bumbu tepung panir, cabe, bawang Bombay dan bahan bawang merah putih dan lain - lain. "Kami selalu menjaga cita rasa sehingga bahan baku harus berkualitas," tambah Herman didampingi karyawannya Hendar, Ramdan, Cahyo, Andi Prasetyo dan Anjas. (*)
Pewarta: M Hamidi