74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Luncurkan Sekolah Kopi, SMPN 4 Satap Pagentan Banjarnegara Dikunjungi Kemendikbudristek

MEMOTONEWS - Kopi saat ini menjadi komoditas unggulan kawasan utara Banjarnegara Jawa Tengah.

 Beberapa even perlombaan kopi tingkat nasional juga kerap dimenangkan oleh kopi dari daerah pegunungan utara Banjarnegara.

Melihat akan potensi itu, SMPN 4 Satu Atap (Satap) Pagentan meluncurkan Sekolah Kopi sebagai program andalan. 

Program tersebut menjadikan sekolah berperan mendidik siswa dan warga sekolah untuk turut andil mengembangkan kopi, mulai produksi hingga distribusi. 

Atas gagasan tersebut, Kemendikbudristek sangat mengapresiasi dan mengunjungi Sekolah Kopi, Selasa (2/11/2021).

Hadir mewakili Dirjen SMP Kemendikbudristek Kader Revolusi dari Divisi Tata Kelola SMP Terbuka, Satap, Inklusi. 

Kader Revolusi mengungkapkan apa yang dilakukan SMPN 4 Satap Pegentan sangat menarik karena membekali siswa dengan ketrampilan dan pengetahuan tentang kopi mulai dari pembibitan hingga pengolahan.

"Saya pikir ini perlu dikembangkan, karena bisa membekali siswa dengan pengetahuan dan skill wirausaha. Potensi ini dapat didorong lagi semisal membekali dengan kemampuan sablon dan packaging sehingga nantinya kopi bisa dikemas sendiri semenarik mungkin. Sehingga jika siswa lulus, mereka sudah bisa membuka usaha," kata Kader. 

Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami berharap serupa. Ia ingin agar apa yang dilakukan oleh SMPN 4 Satap Pagentan dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. 

"Semoga sekolah lain bisa meniru, disesuaikan dengan potensi yang ada di lingkungannya. Kalau ini dilakukan, maka akan meningkatkan daya saing yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Noor Tamami.

Kepala SMPN 4 Satap Pegentan Saefudin mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh sekolahnya dilatarbelakangi oleh rata-rata orang tua siswa yang merupakan petani kopi. 

"Kita tidak ingin para siswa lupa dan tidak paham dengan apa yang dilakukan orang tuanya," katanya.

Ia berusaha mengembangkan kopi arabika ini dengan harapan para siswa di Pagentan, Banjarnegara, nantinya dapat mengembangkan kopi ini sebagaimana dilakukan oleh orang tuanya. Apalagi kopi memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.(*)

(Sumber dan Foto Heni PGRI Banjarnegara)