Diskusi bertajub 'Peran Pemerintah, Tokoh dan Akademisi Dalam Mencegah Paham Khilafatul Muslimin di Tengah Masyarakat. (FOTO: Polres Banjarnegara)
MEMOTONEWS - Polres Banjarnegara menggelar forum diskusi di Auditorium Ponpes Tanbihul Ghofilin Mantrianom, Bawang Banjarnegara, Sabtu (25/6/2022)
Diskusi bertajub 'Peran Pemerintah, Tokoh dan Akademisi Dalam Mencegah Paham Khilafatul Muslimin di Tengah Masyarakat bertujuan dalam rangka turut serta menjaga situasi yang aman dan kondusif di wilayah Banjarnegara.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Kanit 1 Subdit 4 Ditintelkam Polda Jateng, Kompol Suwarji mewakili Dirintelkam Polda Jateng, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko S.Sos mewakili PJ Bupati Banjarnegara dan Kasdim 0704 Banjarnegara Mayor Inf Fx. Agus Wahyu P, SH mewakili Dandim 0704 Banjarnegara.
Kemudian, Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Priyo Djatmiko, SH MH mewakili Kapolres Banjarnegara, Pengasuh Ponpes Tanbihull Ghofilin Alif Baa, KH. Khayatul Makky, SH, Kemenag Kabupaten Banjarnegara H. Ali Mustofa S.Ag dan Kasat Intel Polres Banjarnegara Akp S. Kuswadi ) serta perwakilan mahasiswa dan mahasiswi STAI Tanbihul Ghafilin.
Maksud dan tujuan giat tersebut, adalah menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan serta sikap toleransi dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan menangkal paham-paham radikalisme dengan implementasi nilai-nilai dari setiap sila pancasila serta memertahankan ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Kemudian menumbuh-kembangkan jiwa ke Bhinekaan dalam ranah perbedaan yang masih mengedepankan asas-asas Pancasila dan bersatu suara dalam mengedepankan deradikalisme, guna mencegah menjamurnya paham-paham khilafah.
Kanit 1 Subdit 4 Intelkam Polda Jateng Kompol Suwarji dalam kesempatan ini menyampaikan harapanya untuk bersama - sama meningkatkan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Banjarnegara.
Dengan adanya kegiatan ini kata Suwarji, semoga dapat mencegah paham Khilafatul Muslimin di tengah kasyarakat yang dimana paham tersebut dapat merubah idiologi masyarakat.
"Mari kita meningkatkan kesatuan dan persatuan, langkah mencegah paham Paham Khilafatul Muslimim,' katanya.
Senada Kepala Badan Kesbangpol Kab. Banjarnegara Teguh Handoko SSos menyampaikan perlunya mencegah paham Khilafatul Muslimin di tengah masyarakat dan tentingnya dasar negara.
Perlunya kita mencegah Paham Khilafatul Muslimin maka kita harus bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi dalam menciptakan situasi kondisi masyarakat yang aman dan nyaman terhindar dari paham-paham idiologi yang ingin merubah dasat negara kita.
Untuk menjaga kondusifitas kami saling mengharap harus saling menghormati satu sama lain sehingga terciptanya Kondusifitas di tengah masyarakat.
Sementara Kasdim 0704 Banjarnegara Mayor Inf Fx. Agus Wahyu P,S.H) memberikan penjelasan wawasan kebangsaaan guna membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.
Salah satu manfaat dari wawasan kebangsaan adalah timbulnya rasa menjiwai semangat bangsa.
Ia juga menyampaikan empat pilar yang dimaksud ialah bagaimana kita paham dengan pancasila, paham dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, paham dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan paham terhadap Bhinneka Tunggal Ika, empat pilar ini adalah satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan bersatu.
Diharapkan dengan munculnya paham paham yang ingin merubah dasar negara maka perlunya bekerjasama, bersinergi, berkolaborasi dalam menciptakan situasi kondisi masyarakat yang aman dan nyaman sehingga dapat terhindar dari paham-paham idiologi yang ingin merubah dasat negara kita.
Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Priyo Djatmiko, SH MH menjelaskan 4 Pilar Kebangsaan satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan bersatu.
Khilafatul Muslimin menutnya merupakan organisasi/K
kelompok yang menghendaki adanya penerapan Syariat Islam di Indonesia dengan sistem Khilafah sehingga setiap Peraturan Pemerintah yang tidak sesuai dengan Syariat Islam akan dtiolak oleh Khilafatul Muslimin.
ia berharap kegiatan dapat semoga mempererat kekeluargaan, saling berkolaborasi satu sama lain guna mencegah masuknya paham Khilafatul Muslimin ditengah Masyarakat.
Kemenag Kabupaten Banjarnegara Ali Mustofa S.ag menambahkan bahwa beda berpendapat adalah sunnahtullah, maka kita harus saling menghargai perbedaan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
Maka dari itu kita wajib bersyukur hidup di negara Indonesia yang dibangun dari kerukunan dari perbedaan namun kita satu rukun satu bahasa satu bangsa indonesia.
Dalam menanggapi paham-paham yang ingin merubah dasar negara kita oleh karena itu semua elemen masyarakat. pemerintah, TNI , Polri dan semuanya harus berkomitmen apapun yang terjadi harus mempertahankan Negara Republik Indonesia.
Sementara Pengasuh Ponpes Tanbihull Ghofilin Alif Baa Kh Khayatul Makky, S.H menjelaskan, bahwa munculnya Paham Khilafatul Muslimini di Indonesia harus diatasi dengan terus menanamkan nilai nilai Pancasila.
"Taruhkan jiwa kita kepada bangsa dan negara, tidak ada didikan islam yang menjadikan radikalisme, tidak ada didikan islam yang menjadikan terorisme, para santri harus bisa menjaga pilar pilar Pancasila ataupun nilai nilai Pancasila sebagai dasar hidup berbangsa dan bernegara," tegasnya.
Tugas kita kata Gus Khayat hanya mempertahankan dan merawat kemerdekaan ini walaupun tidak ada perang, tetapi kalau ada kelompok terorisme dan radikal yang mengubah nilai nilai Pancasila kita harus siap untuk meneteskan darah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
Acara dilanjutkan sesi tanya jawab dan Pembacaan Deklarasi yang isinya adalah sebagai berikut menolak paham Khilafatul Muslimin karena bertentangan dengan ideologi Negara, Menolak Aksi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme, Siap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (MH)