74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Begini Suasana Gelar Karya P5 SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara

Meriah. Gelar Karya P5 - Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, memukau. (FOTO: Heni P)

MEMOTONEWS - Sebagai bagian akhir dan puncak dari kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMAN 1 Sigaluh, Kamis (22/9/2022), diselenggarakan Gelar Karya P5. 

Kegiatan diisi dengan penampilan puluhan kesenian dan budaya lokal sesuai dengan tema proyek: Kearifan Lokal. 

Senjak pagi, bertempat di GOR indoor sekolah, masing-masing kelompok unjuk kebolehan kesenian yang telah mereka pelajari dan latih selama dua pekan terakhir. 

Segala rupa peralatan, kostum maupun tata rias seluruhnya dikerjakan oleh para siswa. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Sigaluh Dwi Sulistyoningsih mengungkapkan kegiatan P5 untuk tahap pertama dinilainya sudah sangat bagus. 

"Di tengah keterbatasan dana sekolah yang sangat terbatas untuk kegiatan ini, para siswa bergotong royong iuran bersama guru pembimbing," katanya.

Mereka juga banyak belajar mengatasi permasalahan yang muncul dengan mengoptimalkan semua potensi yang mereka miliki.

Secara umum kita melihat kegiatan P5 tidak hanya membina karakter siswa, namun para guru pembimbing juga. 

"Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh siswa dan guru yang telah bekerja kerasa untuk kegiatan ini," ujar Dwi. 

Salah satu siswa kelas X, Nazarudin menuturkan, kegiatan P5 meskipun sangat sibuk harus kesana kemari untuk riset, belajar dan latihan, namun ia merasakan bahwa siswa diberi kemerdekaan untuk belajar. 

"Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, semuanya atas insiatif siswa. Para guru juga banyak memfasilitasi kami, terutama ketika berlatih di luar sekolah," jelasnya.
 
Yang jelas dengan program ini kami semakin dekat dengan guru, apa lagi kelompok kami mengakhiri dengan makan bersama. Berapapun iuran yang kami bayar tidak masalah, karena semua ditanggung bersama," terang Nazarudin. 

Dalam P5 kali ini memang SMAN 1 Sigaluh berfokus pada seni dan budaya lokal Jawa Tengah, sehingga yang ditampipkan tidak hanya tarian, musik namun juga permainan tradisional. Siswa lain juga begitu antusias menyaksikan pagelaran ini. (MH)