Longsor di Dusun Kendilwesi RT 02/ 05, Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, masih menyisakan duka dan trauma. (FOTO: Ade Tim Sibat Lawen)
MEMOTONEWS - Waspada longsor, bagi masyarakat Banjarnegara utara diminta mewaspadai bencana alam tanah longsor memasuki musim penghujan tahun ini. Demikian disampaikan Kepala BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto, Kamis (15/9/2022).
Diketahui selama tahun 2022 ini sedikitnya telah terjadi 129 tanah longsor, 9 kali banjir, 1 gempa bumi , kebakaran 38 kali di Banjarnegara. Tercatat 5 jiwa mengalami luka, 16 rumah yang rusak berat, 53 rusak ringan dan 95 rumah terancam lonsor.
Sementara pada September tahun 2022 telah terjadi 7 bencana alam tanah longsor tersebar di Kecamatan Pagentan, Wanayasa dan Punggelan, Madukara. Kemudian 1 kali kebakaran dan 1 kali angin kencang.
Ini belum termasuk tanah lonsor yang terjadi di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan. Diketahui, sebuah rumah, 1 mobil dan tiga buah sepeda motor milik Suwanto rusak berat tertimpa longsor.
Meski tidak ada korban jiwa namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Masalah yang satu ini baru kelar, bencana alam tanah lonsor kembali terjadi di Dusun Kendilwesi RT 02/ 05, Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, 13 September 2022, pukul 14.00 WIB.
Talud rumah milik Rasnoto longsor mengenai dua rumah milik Sukardi dan Sumardi. Dalam musibah ini juga tidak ada korban jiwa, namun kerugian di taksir mencapai puluhan juta. Sedang kondisi kritis juga berada di Dukuh Mlaya Punggelan, ruas jalan menuju SMP 6 satu atap terancam putus.
Diketahui, anggota yang ada di rumah Rasnoto adalah, Kawinah ( sakit struk), Andri, Iroh, Uefa (balita). Rumah Sumardi dihuni oleh Casem, Tri, Akhtar (balita), Rumah Saryono dihuni oleh Yanti, Sindi (SMP) dan Rindi (SD). Rumah Rahyo dihuni oleh Rahyo, Warsini dan Rachel (balita).
Mereka juga harus mendapat perhatian, serius, karena ada yang sedang sakit dan balita. "Kami juga meminta kepada semua stakeholder yang ada di daerah bencana untuk bersama - sama saling bekerja sama dalam hal ini," kata Aris Sudaryanto.
Dari serentetan kejadian bencana am ini Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto menyampaikan prihatin dan akan berusaha melakukan langkah strategis untuk penanganan bencana alam ini.
Untuk selanjutnya penanganan sudah dilakukan dengan melakukan assesmen dan membatu peralatan yang dibutuhkan korban bencana alam.
"Seperti di Dusun Kendilwesi RT 02/ 05, Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, kebutuhan mendesak adalah terpal. Kemudian dilakukan kerja bakti pembersihan material bersama warga setempat," katanya Kamis (15/9/2022) saat ditanya
Hal yang lain pelu diperhatikan kata Aris, adalah waspada. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana hendaknya selalu waspada dan cepat tanggap atau mengenal lingkungannya.
"Jika terjadi hal yang mencurigakan, Seperti ada rekahan tanah, segeralah berkordinasi dengan aparat desa setempat dan segera melaporkan ke BPBD Banjarnegara. Sehingga kita dapat mengambil tindakan cepat," ungkap Aris.
Senada juga disampaikan Camat Pandanarum Sagiyo Arsadiwirya, ia mengaku sangat prihatin terhadap apa yang menimpa warganya.
Namun demikian warga juga harus berusaha menjaga alam dan lingkungan tempat tinggal seperti membersihkan saluran air dan menanami pohon lindung di lereng gunung yang tentan terhadap bencana alam tanah longsor.
Sagiyo menyampaikan untuk penanganan bencana alam di wilayah Pandanarum, ia senantiasa mempertemukan birokrasi, masyarakat dan komunitas kerelawanan. dengan peranan masing-masing kami bersinergi dalam balutan nilai-nilai gotong royong.
Seiring disusunnya laporan kronologi kejadian dan penanganan korban sementara, maka bantuan pagan dan hunian selekasnya diberikan. Untuk jangka panjang adalah membuat pemetaan rawan bencana dan penguatan komunitas dan masyarakat dalam merespon bencana.
Ada dua wilayah yakni Deda sinduaji dan Pandanarum yang merupakan daerah paling rawan dari 8 desa yang ada. Semuanya adalah area pemukiman padat penduduk.
Sagiyo mengaku pihaknya juga fokus di rute jalan untuk menjaga kelancaran transportasi pendidikan dan ekonomi. kemudian di pemukiman padat di perbukitan. Karena hampir di semua desa ada.
"Saat ini jalan yang masih banyak terjadi patahan karena tanah bergerak di rute wilayah Getas depan kantor kecamatan hingga Tlaga Punggelan. Kemudian jalan dalam desa hampir merata di jalan Desa Pingitlor, Pasegeran dan Sinduaji dan Pandanarum," imbuh Sagiyo Arsadiwirya, Camat Pandanarum, Banjarnegara.
Sementara itu untuk mengantisipasi bencana alam di Banjarnegara hari Kamis (15/9/2022) di The Phikas Banjarnegara juga dilakukan sosialisasi mitigasi kebencanan yang diikuti 25 utusan dari desa - desa rawan bencana alam oleh Dinas PSDM Jawa Tengah bekerja sama dengan BPBD Banjarnegara.
Sosialisasi Mitigasi kebencanaa ini mendatangkan Idra Permana Jati alhli Geologi dari Unsoed Purwokerto. "Sosialisasi ini sangat penting, karena merupakan langkah antisipasi sebelum terjadi bencana. Bukan setelah terjadi bencana alam," kata Ipong Hartanto SE MSI, Kepala Cabang Dinas PSDM Wilayah Serayu Tengah. (MH)