Panen Karya P5 SMP Negeri 2 Wanadadi, pilah sedekah dan olah sampah (PSO) hasilkan bahan bakar motor. (FOTO: Subiarto/Istimewa)
MEMOTONEWS - Ada hal yang sangat menarik dan luar biasa dalam kegiatan Panen karya P5 di SMP Negeri 2 Wanadadi Banjarnegara, Rabu (23/11/2022) yaitu pilah, sedekah dan olah sampah (PSO) menghasilkan bahan bakar motor.
Ini tentu menjadi cacatan tersendiri bagi kalangan dunia pendidikan di Banjarnegara. Setidaknya ini diakui Kepala Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos.
Tampak hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Sekolah menengah, Kasi Kesiswaan, Pengawas Sekolah, Forkopincam, Korwilcam dan para Kepala Sekolah SMP di lingkungan sekitar.
Selain itu juga Kepala Sekolah SD lingkungan Sekitar, para alumni SMP, pengurus Komite Sekolah dan beberapa perwakilan orang tua wali peserta didik.
Disamping PSO tentu banyak hal yang menarik dari gelaran panen Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMP Negeri 2 Wanadadi Banjarnegara.
Dalam kegiatan yang digelar di halaman SMP Negeri 2 Wanandi juga terlihat beberapa stan di seputaran halaman, di tepi-tepi selasar jalan dan beberapa karya di gelar di ruang masing-masing kelas.
Acara Panen Karya P5 bagi peserta didik kelas 7 tersebut dibarengakan dengan acara Hari Ulang Tahun (HUT) SMP Negeri 2 Wanadidi ke- 37.
Sementara pameran produk adalah hasil karya mata pelajaran prakarya kelas 8 dan kelas 9 SMP Negeri 2 dan hasil karya dari peserta didik SMP Terbuka Wanadadi.
Terpisak, Kepala Dindikpora Kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko, S.Sos mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan SMP Negeri 2 Wanadadi.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila lebih memberikan pengalaman nyata untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri peserta didik dan menguatkan karakter mereka sebagai manusia.
“Ada hal yang menarik bagi saya dalam kegiatan Panen karya P5 yaitu adanya program pilah, sedekah dan olah sampah (PSO) yang dapat menghasilkan bahan bakar motor” kata Teguh Handoko
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada sebuah harapan bahwa gerakan pilah sedekah dan olah sampah dapat menumbuhkan karakter peserta didik dan menjadi budaya sekolah.
Ia meminta sekolah untuk terus menjalin kerjasama dan koordinasi untuk berinovasi guna menghasilkan program yang tepat dan berhasil guna.
Kepala Sekolah Neti Rochmah Eruwati SPd mengatakan bahwa saat ini ada budaya baru SMP Negeri 2 Wanadadi terhadap pengolahan sampah dari lingkungan sekitar yang dikenal dengan semboyan PSO yakni singkatan dari Pilah sedakah dan Olah.
Ini artinya terhadap sampah yang ada di lingkungan SMPN 2 Wadadi tidak dibuang berceceran percuma, akan tetapi sampah yang mereka temui dipilah.
Lalu setelah terkumpul disedekahkan ke bank sampah esperowan. Selanjutnya oleh pengepul sampah akhirnya diolah menjadi bahan bakar mesin motor.
“Tujuan gerakan pilah sedekah dan olah adalah untuk membentuk karakter mandiri, selalu menjaga kebersihan dan sekolah terbebas dari sampah," kata Neti Rochmah Eruwati.
Hal ini juga imbuh Neti, sangat relevan karena SMP Negeri 2 Wanadadi adalah sebagai sekolah Adiwiyata yang selalu peduli lingkungan.
Salah satu guru Yuli Arisandi mengatakan acara berlangsung meriah dengan menampilkan tarian masal dari para peserta didik, penampilan Silat PSHT.
Pameran produk produk kelas 8 dan 9 di antaranya ekoprint, vas bunga, bunga plastik, asbak, tas, dan topeng.
Dari SMP Terbuka menyumbangkan produk konektor masker dan taplak jumputan.
Stan yang utama dan tidak kalah penting adalah stan kelas 7 yang menggelar produk P5 dari tema gaya hidup berkelanjutan yakni pupuk organik cair, pupuk kompos, tanaman sayur hasil pemumukan pupuk organik.
Satu lagi yang paling menarik adalah adanya produk bahan bakar motor hasil olahan dari limbah plastik dari lingkungan sekitar. (MH)