8 Penambang terjebak di dalam sumur galian emas, hingga kini masih dalam upaya pencarian.(FOTO: Dok Fortasi Banyumas)
MEMOTONEWS - Delapan penambang emas asal Sokajaya Kabupaten Bogor terjebak di dalam sumur galian emas di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Banyumas, sejak Selasa malam (25/7/2023).
Diduga korban tidak bisa menyelamatkan diri setelah terjebak air akibat terjadi rebesan cukup deras dari dinding sumur. Diinformasikan mereka terjebak di kedalaman 20 meter dari 50 - 60 meter dalamnya sumur tambang tersebut.
Sudah dua hari ini petugas SAT Gabungan berupaya melakukan evakuasi namun belum membuahkan hasil karena lokasinya sangat sempit dan lubang penuh dengan air.
Hingga kini belum diketahui rimbanya karena tim evakuasi masih kesulitan mengevakuasi para korban yang diduga terjebak di dalam sumur sedalam 20 meter.
Kedelapan (8) penambang adalah Cecep Suriyana 29 tahun, Muhamamad Rama Abdul Rohman 38 tahun, ajat 29 tahun, Mad Kholis 32 tahun, Marmumin 32 tahun, Muhidin 44 tahun, Jumadi 44 tahun dan Mulyadi 40 tahun, semuanya berasal dari Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor.
Berdasarkan informasi laporan sementara yang diperoleh Memotonews, kronologis kejadian tambang emas maut Pancurendang Banyumas berawal pada Selasa 25 Juli, sekitar pukul 20.00 WIB pekerja penambang pasir melakukan aktifitas penambangan, pada sumur berdiameter 90 Cm dengan kedalaman lebih kurang 50 sampai 60 Meter.
Pada pukul 22.00 WIB, sejumlah penambang dari kelompok lain di kawasan tersebut mengetahui terjadi kebocoran air.
Mereka kemudian menginfokan kepada para penambangan yang diduga sedang melakukan aktivitasnya mencari urat nadi emas di dalam sumur bertingkat - tingkat.
Namun naas mereka tidak kunjung keluar dari sumur. Sehingga kejadian ini dilaporkan kepada petugas. Keesokan harinya petugas gabungan melakukan upaya penyelamatan para korban dengan melakukan penyedotan.
Penyedotan dimulai pukul 13.30 WIB, namun hingga pukul 17.00 WIB air masih tinggi sehingga diputuskan akan dilanjutkan keesokan harinya yakni Kamis 27 Juli 2023.
Pada Kamis Tim SAR Gabungan kembali mengupayakan evakuasi terhadap 8 orang penambang emas yang terjebak di lubang galian Kawasan Pertambangan Emas Rakyat di Desa Pancurendang tetsebut.
Upaya yang telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan kembali melakukan penyedotan air dengan menggunakan submersible yang lebih besar dan berusaha menutup titik resapan air dari beberapa titik.
Bahkan, Tim SAR Gabungan melakukan pemantauan di dalam lubang galian menggunakan Kamera Hole milik ESDM Provinsi Jawa Tengah. Upaya inipun bekum membuahkan has.
Dari pemantauan menggunakan Kamera Hole tersebut adalah terdapat banyak pipa-pipa untuk membuang air dan kabel listrik dari blower milik penambang.
Dan menemukan permukaan air berada di kedalaman sekitar 11.1 meter. Sementara dasar permukaan vertical pertama berada di kedalaman 17.81 meter.
Selain Tim Rescue dari Kantor SAR Cilacap, tim juga diperkuat dari Kantor SAR Semarang dan Kantor SAR Yogyakarta.
Adapun sebanyak kurang lebih 30 TNI, POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi dan Daerah, serta organisasi-organisasi yang turut serta membantu dan bersinergi dalam proses evakuasi terhadap 8 orang penambang emas yang terjebak di lubang galian.
Sementara unsur yang terlibat dalam upaya evakuasi 8 penambang adalah, Basarnas Cilacap, BPBD Kabupaten Banyumas, Satlantas Polresta Banyumas, Bhabinkamtibmas, BABINSA dan DAMKAR Banyumas.
Kemusian Lanal Cilacap, Relawan MDMC Banyumas, Celeng, Ipci, PMI, Wipala Rescue, Baznas Banyumas, Cilacap rescue, Sar Brebes, UPL Unsud, BAGANA, Keluarga korban dan Masyarakat sekitar.
Kepada wartawan di lokasi kejadian, Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap, Amir Riyanto, menyampaikan, tim belum dapat masuk ke dalam lubang tambang untuk melakukan evakuasi.
"Pada tahap awal ini, kami melakukan assesment di lokasi dengan menanyai para pekerja tambang. Kami ingin tahu mengenai kedalaman dan sumber bocoran air yang kemudian masuk ke dalam lubang tambang yang ada para pekerjanya,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan jelas dia, menyedot air dari dalam lubang tambang. "Kita akan lihat, apakah itu berhasil atau tidak. Jika tidak, maka ada cara lain dengan menyelam ke dalam lubang tambang,” kata Amir.
Terpisah Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku prihatin atas musibaj ini. Ia berharap mereka segera ditemukan. Kita masih melakukan pemantauan di lapangan.
Diakuinya ini bukan kejadian kaki pertama, jauh sebelumnya pernah terjadi insiden yang sama.
Sementara menurut pantauan Memotonews, tampak sejumlah pejabat terkait dan relawan tengah mencari solusi cara melakukan evakuasi para korban.
Demikian dilaporkan dari Tragedi Sumur Maut Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat 28 Juli 2023.