MEMOTONEWS - Dua agenda peringatan 59 Tahun SMPN 1 Wanadadi Banjarnegara, Selasa (1/8/2023) adalah pelepasan balon dan 'Takiran' atau makan nasi takir warga sekolah.
Pelepasan balon dilakukan di lapangan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Spensawana, dan lagu khusus Rumah Ke dua Bertabur Cinta karya Drajat Nurangkoso. Sedang Takiran dilakukan di Indoor lapangan dalam.
Apa makna dari kedua agenda diatas?. Menurut Drajat Nurangkoso, Kepala SMPN 1 Wanadadi, filosofi pelepasan balon ke udara artinya siswa siswi yang telah lulus di SMP Negeri 1 Wanadadi ini bisa bebas memilih pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dimanapun.
Tentu dengan menjaga nama baik sekolah ini. Filosofi lain dari pelepasan balon adalah sebagai wujud harapan dan cita cita yang melambung ke langit
Sedang makan nasi Takir bersama, diartikan membangun kebersamaan sebagai pembelajaran penerimaan (ikhlas) yang berujung pada rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
"Saya sengaja membangunkan kembali budaya kebersamaan jaman dulu. Takiran sebagai pembelajaran tentang penerimaan dan nantinya pada kesyukuran," jelasnya.
Isi takir kata Drajat tidak kami tentukan, bebas sesuai kemampuan orang tua membuat bekal. Bekal tersebut kemudian dikumpulkan oleh OSIS kemudian pada waktunya dibagi kepada siswa.
"Disitulah pembelajaran penerimaan berproses, bisa saja anak yang dibekali lauk daging saat dibuka dapat takir yang isinya tempe," katanya.
Setelah dibuka bersama, lanjut dia, guru kemudian menyampaikan tentang makna penerimaan. Sehingga jika mereka sudah 'menerima', maka makanan akan menjadi enak.
"Setelah berdoa dilanjutkan makan bersama. Ditegaskan pula pada anak, bahwa yang terhidang adalah rezeki dari Nya," Drajat Nurangkoso mengurai konsep takiran.
Disampaikan juga, disamping dua agenda tersebut, pada peringatan ulang tahun SMP negeri 1 wanadadi di ramaikan dengan Pentas seni.
"Acara berlangsung khidmat, meriah, bermakna, dan tentunya fun.Puncak acara diisi dengan Spensawana Bersholawat dan tausiah dari ustad Makidi dari Badakarya." ungkap Drajat.
Sementa kegiatan ini diikut oleh 726 siswa, dewan guru, karyawan dan Komite sekolah. Tampak Ketua komite sekolah, Dwi Handoyo dan pengurus juga antusias mengikuti prosesi perayaan 59 Tahun SMPN 1 Wanadadi.
Untuk diketahui bahwa SMPN 1 Wanadadi sebagai salah satu sekolah unggulan Pendidikan Agama dan budi Pekerti (PABP) tingkat Kabupaten Banjarnegara.
Sehingga siswa disini anak diajari pendidikan atau kegiatan yang religius. Seperti tadarusan (mengaji) 3 kali seminggu.
Durasi waktunya 15 menit. Kemudian siang, shalat Dhuhur berjamaah. Dan setiap hari Jumat, kita selenggarakan sholat jumat di masjid sekolah.
Belum Miliki Kantin sekolah yang representatif. SMPN 1 Wanadadi siswanya cukup banyak, sementara kantin yang ada sangat sempit sehingga sering terjadi rebutan.
Untuk itu pihak sekokah merencanakan membangun kantin yang representatif. Sesuai rencana, pihak sekolah akan merevitalisasi perpustakaan dan reposisi kantin.
Sehingga menjadi kantin yang dapat melayani sesuai standar. Dan ini bagian dari pembelajaran kewirausahaan dalam bentuk visual dan manajemen.
"Kita akan merehab ruang perpustakaan dan ruang seni menjadi dua lantai. Nanti Perpustakaan dan ruang seni diatas dan dibawah menjadi kantin sekolah. Kita juga akan membuat ruang audio visual.
59 tahun Spensawana, tanggal 1 Agustus menjadi tonggak berdirinya sekolah tertua ke 2 di Banjarnegara. Nakim Padmowidjodjo adalah kepala sekolah pertama di SMP ini yang berjuang keras dari sekolah persiapan negeri sampai ditetapkan sebagai sekolah negeri.
Perayaan Hari jadi SMPN 1 Wanadadi, bersamaan dengan perayaan tahun Baru Hijriah mengambil Tema Semangat Tahun Baru Untuk Merajut Ukhuwah di usia yang baru semakin smart dan berkah.
Tema ini sengaja di ambil karena bersamaan dengan penerimaan siswa Baru tahun pelajaran 2023/2024 dengan harapan siswa baru lebih smart dan berkah dalam menimba ilmu di SMP Negeri 1 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. (MH)
.
