74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Dampak Embun Es Dataran Tinggi Dieng, Sekitar 7 Hektare Lahan Kentang Mati, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

Tanaman ketang yang terdampak embun es di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara. Tanaman mengering kemudian mati. (FOTO: Tangkapan layar)

MEMOTONEWS - Fenomena turunnya embun es atau biasa disebut bun upas di Dataran Tinggi Dieng menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. 

Embun es bak magnit, sehingga kunjungan wisatawan ke Dieng meningkat 50 persen dari hari - hari biasa.
Mereka berdatangan dari berbagai kota kerena penasaran ingin mengabadikan momen dinginnya Dieng pada suhu minus.

Namun efek bagi pertanian kentang juga cukup mengkhawatirkan. Karena fenomena ini belum dapat diantisipasi oleh para petani kentang.

Mereka biasanya hanya menunda masa tanam pada bulan Juli - Agustus dimana embun es turun di Dataran Tinggi Dieng.
Namun bagi yang sudah terlanjur tanam, tentu tidak dapat berbuat apa-apa kecuali pasrah pada yang maha kuasa.

Seperti yang terjadi saat ini, sedikitnya 7 hektare tanaman kentang di Kawasan Candi Dieng Banjarnegara gagal panen akibat seringnya turun embun es pada Agustus 2023.

Bahkan pada medio ini pernah 4 hari berturut - turut, embun es turun. Tentu saja efeknya buruk pada tanaman kentang muda.

Kepala Desa Dieng Kulon, Slamet Budiono menyampaikan, akibat seringnya turun embun es membuat tanaman kentang umur 40 hari layu dan mati.

"Petani kentang di Dieng Kulon banyak yang merugi akibat embun es tahun ini," jelasnya, Kamis (7/9/2023).

Berapa kerugian yang diderita petani?. Slamet Budiono menyampaikan, jika biaya tanan kentang untuk 1 Ha mencapai 50 juta rupiah.

"Jika 7 ha yang mati, anda tahu sendiri tinggal mengalikan. Ya terjadi saat ini, petani merugi hingga ratusan juta rupiah," imbuhnya.

Lalu bagaimana mengantisipasti fenomena embun es?, Budiono kembali menyampaikan, jika hingga saat ini belum ada upaya efektif untuk mengatasi masalah ini.

"Ya petani hanya pasrah, karena fenomena alam ini tidak bisa atau belum dapat diantisipasi oleh para petani kentang khususnya," jelas Slamet Budiono, Kades Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara. (MH)