74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Pentas Embeg Malam Hari Dengan Benckgroud Kegelapan Indah Juga Lho

Pentas kesenian kuda lumping Krida Turangga Seta. (FOTO: Ukas)

MEMOTONEWS - Pentas kesenian kuda kepang atau embek pada malam hari dengan benckgroud kegelapan malam ternyata indah juga lho. 

Seperti yang dilakukan grup Kesenian Kuda Kepang Krida Turangga Seta di lapangan Desa Karangmangu pada Sabtu malam lalu (7/10/2023).

Pentas kesenian kuda kepang sebenarnya dilakukan dua sesion, yakni siang sampai sore menampilkan tiga grup. Dua grup kelompok anak - anak dan wanita.

Satu kelompok lagi dewasa dan spesial 'mendeman'. Mendeman atau kesurupan itu terjadi pada Sabtu sore menjelang magrib atau orang jawa umumnya menyebut sandekala.

Sandekala, kata orang tua, adalah saat mahluk halus keluar dari persembunyiannya. 
Waktu itu sebuah tarian dan musik klenengan berkumandang, saat pimpinan grup mengangkat cemeti atau pecut. 

Begitu pecut disabetkan ke bumi tiga kali, tiba - tiba beberapa pemain embek jatuh bergelimpangan. Sepertinya kemasukan roh atau kesurupan.

Gerakan tarian juga jadi berubah, seperti kaku, tangan, badan dan kakinya sehingga gerakan menjadi seperti patah - patah. 
Ada yang mirip gerakan harimau dan sejenisnya tapi ada juga yang jadi lemah gemulai seperti perempuan. Konon kemasukan 'indang' perempuan jadi lenggak - lenggoknya kaya perempuan padahal dia lelaki perkasa.

Ada kejadian yang luar biasa, saat seseorang kesurupan langsung melompat bak harimau menuju salah seorang penayagan (penabuh gamelan).

Setelah didekati dijampi - jampi oleh ketua paguyuban, dia akhirnya lari keluar. Tapi tanpa diduga, saat itu dia menyerang seseorang lelaki bertubuh kekar yang sedang berjalan.
Seketika orang yang diserang langsung tersungkur ke tanah dan kejang - kejang. Rupanya dia temannya, dalam hitungan detik dia jadi kesurupan.

Itu tadi yang diatas disebut, indang perempuan. Dalam keadaan setengah sadar lelaki tersebut dibawa ke belakang.

Rupanya ganti kostum wanita, dia juga berdandan bak bidadari. Jadilah dia sebagai seorang wanita. Inilah keunikan dan keberagaman kesenian kuda kepang.

Seperti halnya diakui Teguh, ketua paguyuban Kuda Kepang Krida Turangga Seta Desa Karangmangu, Sigaluh.

Teguh juga menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka selamatan desa. Karena pembangunan sebuah jembatan dan talud menuju lapangan sudah rampung.

Jembatan tersebut merupakan kegiatan aspirasi Hj Sri Ruwiyati anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah asal Banjanegara.

Hj Sri Ruwiyati SE MM didampingi suaminya Wahju DJatmika Al BS SE menghadiri pentas kesenian pada malam hari.

Hj Sri Ruwiyati dan Wahju DJatmika menyampaikan, kuda kepang adalah kesenian tradisional yang harus di uri- uri atau dijaga. 

Sehingga tidak punah tergeser kesenian modern generasi Z. "Alhamdulillah kegiatan berjalan aman dan meriah," kata Sri Ruwiyati.

Pengamatan Memotonews, pentas kesenian kuda kepang Krida Turangga Seta berlangsung meriah. Tampak hadir sejumlah kader PDI Perjuangan Banjatnegara ikut menari moncong putih.(MH)