74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Prihatin Melihat Sungai Kalibener Dipenuhi Sampah, Begini Kata Eddy Wahono, Pengamat Lingkungan dan Sungai

Eddy Wahono, pengamat lingkungan dan sungai asal Banyumas. (FOTO: Dok Pers Mitra)

MEMOTONEWS - Pengamat lingkungan dan sungai asal Banyumas, Eddy Wahono mengaku prihatin saat melewati salah satu sungai ordo di wilayah perkotaan Banyumas dipenuhi sampah plastik.

Eddy Wahono yang juga sebagai Pembina Fortasi Banyumas menyampaikan, tumpukan sampah yang ada di Kalibener menjadi pemicu terjadinya banjir langganan di wilayah sekitaran sungai.

Oleh karenanya, dinas instansi terkait di Pemkab Banyumas diharapkan segera mempersiapkan masyarakat dan melakukan evaluasi atau kontrol terhadap keberadaan sungai yang ada di Kota Banyumas khusus Kalibener.
Sampah di Sungai Kalibener Banyumas. (foto Tangkapan layar)

Disamping sosialisasi, juga Pemkab harus segera inventarisasi sungai - sungai ordo (anak sungai) di wilayah perkotaan menjelang musim penghujan mengingat banyak ditemukan tumpukan sampah. Sampah harus segera dibebaskan atau dibersihkan.

Tumpukan sampah akan menyebabkan saluran sungai mampet dan terjadi banjir. Sehingga sungai - sungai harus segera terbebas dari sampah.

"Tidak dipungkiri, sampah di Sungai Kalibener misalnya sudah sangat masif. Banjir langganan juga terjadi disini. Penyebabnya disamping masalah sampah, Sungai Kalibener cenderung menyempit akibat bangunan rumah," kata Eddy Wahono, Minggu, 22 Oktober 2023.

Pembina Fortasi Banyumas meminta segera dilakukan inventarisasi oleh dinas terkait. Karena sesuai dengan surat edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No 4 4 10 -1293 tanggal 9 Agustus 1996 tentang sungai, bekas sungai dan tanah timbunan adalah milik negara.

Surat edaran ini hendaknya ditelaah kembali. Disamping itu juga, masalah penertiban tanah sepadan sungai di wilayah perkotaan dicek lagi. 

Agar sepadan sungai yang berguna untuk pengamanan semua yang ada di lingkungan sungai termasuk manusia (penghuni) berfungsi.

 "Ini harus di cek kembali, sehingga manakala terjadi bencana, alat operasional dapat diturunkan," pungkas Eddy Wahono, pengamat lingkungan, sungai dan juga sebagai Pembina Fortasi Banyumas. Demikian dilaporkan dari Banyumas Jawa Tengah.(MH)