74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Guru Banjarnegara Jaga 4 Pilar Bangsa

Ketua MPR RI Bamsoet saat bertemu ratusan guru anggota PGRI Kabupaten Banjarnegara. (FOTO: Dok Heni P)

MEMOTONEWS - Keberagaman yang ada di Indonesia menimbulkan tantangan dan kerawanan perpecahan. Karenanya, peran guru sangat penting menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif, terlebih menjelang Pemilu seperti ini.

Hal itu diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di hadapan ratusan guru anggota PGRI Kabupaten Banjarnegara, Selasa (24/1/2024) di Aula Rumah Guru."Saya tadinya agak takut bertemu dengan para guru, karena yang ada di pikiran saya guru biasanya galak. (Mungkin) Karena memori saya di masa lalu guru-guru saya galak. Namun di sini gurunya sangat baik dan ramah," katanya.

"Bapak Ibu guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dan PGRI adalah organisasi profesi yang terus solid tidak terpecah belah, sevisi dengan negara ini untuk mencerdaskan bangsa," puji Bamsoet.

Dalam acara yang dimoderatori oleh Ketua Bidang Penelitian PGRI Banjarnegara Heni Purwono itu, Bamsoet mengingatkan hasil riset menunjukkan beberapa tahun lalu pasca Reformasi, 63 persen guru memiliki opini intoleransi. 
"Ini patut diwaspadai, di tangan Bapak Ibu gurulah persatuan bangsa dititipkan. Mohon jangan mudah diprovokasi apa lagi dengan isu SARA," ajak Bamsoet. 

Selain ancaman demokrasi, Bamsoet juga mengajak para guru sekali-kali memantau tontonan para siswa di Netflix dimana menurutnya banyak kampanye LGBT dilakukan melalui adegan-adegan film.

"Jaga anak-anak kita jangan sampai moral mereka rusak. Tekanan dari luar sangat besar terkait LGBT," ujar Bamsoet mengingatkan.

Terkait kesejahteraan guru, Bamsoet berkomitmen untuk terus mendorong agar 20 persen anggaran pendidikan tepat sasaran termasuk mensejahterakan guru. "Dengan anggaran kurang lebih 600 trilyun rupiah, mustinya termasuk guru honorer bisa disejahterakan," tandas Bamsoet.

Ia juga berkeluh kesah tentang peran MPR RI yang paska amandemen ke empat menjadi sangat berkurang dan berharap situasi kondusif agar kebangsaan tetap terjaga.

"Saat ini tidak ada lagi GBHN, maka tidak ada lagi kewajiban pemerintah membuat program berkelanjutan seperti jaman Orde Baru. Juga tidak ada lagi Ketetapan MPR sehingga bisa terjadi jalan buntu mana kala ada hal memaksa yang membuat Pemilu tidak berjalan. Karenanya, saya mohon semua pihak menjaga kondusifitas bangsa ini," pungkas Bamsoet.

Ketua PGRI Banjarnegara Noor Tamami mengapresiasi hadirnya Ketua MPR RI di hadapan para guru. Menurutnya Pancasila sebagaimana di masa lalu ada P4 sangat penting dan relevan untuk terus dijalankan.

"Kita-kita ini para guru rata-rata hasil didikan P4. Kami yakin dengan kekuatan empat pilar kebangsaan akan menjamin negara ini terus ada menuju kemajuan," ujar Noor.