74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Inspektorat Melaunching Sinergi Bara dan Gelar Workshop Strawberi, Upaya Cegah Korupsi

Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi berikan sambutan. (FOTO: Dok Kominfo Banjarnegara)

MEMOTONEWS - Bertempat di Ballroom Fox Harris Hotel & Convention, Sokanandi, Banjarnegara Pj Bupati Muhammad Masrofi, melaunching aplikasi Sinergi Bara (Sistem Informasi Manajemen dan Pengendalian Inten Pemerintah Kabupaten Banjarnegara). 

Aplikasi yang diinisiasi Inspektorat Banjarnegara ini diharapkan akan mempermudah jajaran pengawas pemerintah dalam mengimplementasikaan manajemen resiko pemerintah setempat (inspektorat).

Inspektur Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto menjelaskan aplikasi ini disampingnya untuk mendukung kegiatan Strawberry (Strategi Pengawasan Berbasis Resiko) juga untuk efisiensi.

Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian strategi dalam melakukan pengawasan secara efektif dan efisien. 

Hal ini karena terbatasnya sumber anggaran dan SDM, sementara cakupan pengawasan sangat luas dari OPD dinas kabupaten, kecamatan, sekolah SD - SMP hingga ke desa.

"Ini adalah salah satu solusi bagi inspektorat untuk melakukan pengawasan secara efektif dan efisien melalui Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Resiko)," katanya.

Lalu bagai caranya kerjanya?. disampaikan Agung, bahwa disaat timnya akan melakukan pengawasan, kita harus terlebih dahulu mengindentifikasi resiko - resiko yang akan terjadi nanti.

"Disini, kita akan menggunakan rangking, jadi akan diketahui OPD yang memiliki resiko tinggi, sedang dan rendah. Dan inspektorat akan lebih fokus kepada OPD yang memiliki resiko tinggi. Jadi dengan seperti ini jelas akan lebih efektif dan efisien," ujarnya.

Kalau dulu lanjut Agung, Inspektorat melakukan pengawasan terhadap ABC pada tahun ini dan CEF pada tahun berikutnya, padahal sebetulnya OPD tersebut memiliki resiko kecil, jadi ngapain, kalau resiko kita periksa kita awasi. Ini jadi tidak efisien.

Resiko yang dihadapi adalah kegagalan sebuah kegiatan dan yang kedua adalah kecurangan, karena korupsi diawaki dengan kecurangan. Jadi resiko dengan pekerjaan (pencapaian tujuan) dan resiko kecurangan (korupsi)

Kemudian untuk memantau kita memiliki aplikasi untuk membantu inspektorat melalui digital, sebagai kalau digital kelebihannya adalah memiliki jejak digital. 

"Dengan aplikasi kita bisa melihat saat tim melakukan pemeriksaan, kan ada batas waktunya kita bisa cek, dan kita monitor terus, kita punya akses untuk melihat proses, tim inspektorat ketika melakukan pemeriksaan melalui aplikasi Sinergi Bara tersebut," jelas Agung.

Sehingga imbuhnya, kita tidak perlu menemui timnya dan menanyakan mana kertas kerjanya, tetapi kita real-time dapat melakukan pemantauan dengan memanfaatkan komputer yang ada dan ini jelas lebih efisien.

Sementara usai melaunching Aplikasi Sinergi Bara, Pj Bupati Banjarnegara Muhammad MasrofiIa memberikan apresiasi Inspektorat Banjarnegara karena aplikasi Sinergi Bara akan mempermudah dalam sektor pengawasan oleh lembaga inspektorat karena dalam kegiatannya selalu berbasis resiko.

Tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita dapat mengambil resiko yang terkecil syukur tidak ada resiko. Oleh karenanya ia minta SKPD yang mengampu kegiatan program, perlu dididik untuk mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi resiko atau menganalisa resiko. 

Sehingga harus ada penilaian resiko, baru dilakukan analisis, inilah tujuannya. Semua kegiatan harus dilakukan secara efektif dan efisien sesuai aturan yang berlaku jangan sampai melanggar.

"Terus sistim pelaporan keuangannya bagaimana, harus menggunakan sistim yang handal, baik dan konsisten supaya jika ada pemeriksaan tidak ada masalah," ungka Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi.

Strawberry juga dapat untuk melindungi aset daerah. Sehingga bagaimana aset - aset itu kita pertahankan dengan sebaik - baiknya. Apalagi saat ada aset yang terhambur secara tidak baik, sehingga tidak terbuang sia sia dan terjadi penyelewengan.

"Pemimpin yang memiliki integritas baik dan kejujuran serta moral etika dan ini adalah lingkup yang kakiki dalam kondisi lingkungan yang ada pada terapan Manjenen Berbasis Resiko," jelasnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama saat workshop Strawber Sekda Indarto mengatakan untuk mengimplementasikan pengawasan berbasis resiko memerlukan perencanaan yang matang sehingga tidak mengalami kendala di kemudian hari.

Sekda Banjarnegara juga meminta inspekorat untuk mengawal Strawberi (Strategi Pengawasan Berbasis Risiko) walau ini tidak hanya menjadi tugas inspektur saja, tetapi dinas opd lainnya di Kabupaten Banjarnegara. 

Sekretaris Daerah Banjarnegara Indarto mengatakan, Kepala OPD dan Camat diberikan mandat oleh Bupati agar dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya berorientasi pada pencapaian tujuan Daerah.

Dan untuk menjamin bahwa visi dan misi daerah tercapai maka risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan harus dikelola dengan baik.(MH)