74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

60 Guru SD di Korwilcamdikpora Kecamatan Rakit Ikuti Workshop, Ini Tujuannya

Para guru tampak antusias mengikuti workshop penyusunan asesmen sumatif. (FOTO: Korwilcampora Rakit)

MEMOTONEWS - Untuk meningkatkan kompetensi Guru sejumlah 60 guru Sekolah Dasar di Korwilcamdikpora Kecamatan Rakit melaksanakan kegiatan workshop penyusunan asesmen sumatif akhir semester 2. 

Kegiatan di laksankan di Aula Korwilcamdipora kecamatan rakit pada hari Senin dan Rabu tanggal 18-19 Februari 2025. 

Hadir pada kegiatan Subkor Kurikulum SD Suparto, Korwilcamdikpora kecamatan Rakit Subiarto, Penilik PNF Kristiana dan ketua K3S kecamatan Rakit Sujadi.

Hadirkan Fasilitator Handal

Workshop ini menghadirkan Fasilitator berkompeten, yaitu Fajar Setyadi, M,Pd dan Nurcholis, S.Pd, yang memberikan panduan menyeluruh terkait teknik penyusunan asesmen pembelajaran. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya asesmen yang relevan dengan kebutuhan murid.

Adapun Materi yang diberikan selama workshop seperti lima langkah membuat asesmen dengan mencermati Capaian Pembelajaran (CP), mencermati Tujuan Pembelajaran (TP), Menyusun kisi-kisi soal, merakit soal, dan membuat alternatif jawaban.

 Selain itu juga diberikan materi penyusunan soal dengan metode telaah soal dan pembetulannya. Peserta praktik membuat kisi-kisi, membuat soal dan kunci jawabannya.

Pada sambutannya Korwilcamdikpora Kecamatan Rakit Subiarto S.Pd.M.Pd.MM mengucapkan banyak terimkasih atas kerja sama antar Dindikpora dengan Korwilcamdikpora kecamatan Rakit sehingga kegiatan Workshop dapat tereselanggara dengan baik.

Pentingnya Guru Memiliki Kompetensi Menyusun Asessmen 

Lebih lanjut Subiarto menyampaikan pentingnya guru memiliki kompetensi menyusun asessmen, sebab kemampuan menyusun assesmen merupakan salah satu dari 5 tugas pokok guru. 

Tugas pokok guru yang dikenal dengan 5 M adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi/menilai, membimbing dan melatih serta melaksanakan tugas tambahan.

Setiap guru diharapkan memiliki kompetensi dalam menyusun dan membuat asesmen dengan baik. 
Dalam rangka membimbing dan menumbuhkan karakter murid, hendaknya guru mampu menjadi teladan. Guru dapat memberikan contoh dalam bekerja dengan disiplin. 

“Harapanya dengan kegiatan yang dilakukan guru dapat membuat soal asesman yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat digunakan dalam kegiatan asesmen akhir semester 2 (ASAS 2).” harap Subiarto 

Subkor Kurikulum SD Dindikpora kabupaten Banjarnegara Suparto, menyampaikan program yang akan dilakukan diantaranya menyampaikan terkait kegiatan TKD (Tes Kemampuan Dasar) dilaksanakan di akhir fase A (kelas II), UKLIN (Uji Kompentesi Literasi dan Numerasi) akan dilaksanakan di kelas IV sebagai persiapan ANBK (Asessmen Nasional Berbasis Komputer) yang akan dilaksanakan di kelas V dan kelas VI dapat melakukan Asemen Akhir Jenjang (ASAJ). 

Lebih lanjut disampaikan Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam menyusun asesmen yang mampu mengukur kemampuan siswa secara holistik. 

“Kegiatan Workshop penysusunan asesmen dilakukan disemua kecamatan yang ada di kabupaten Banjarnegara sesuai jadwal yang telah ditentukan. Semoga kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetendi guru dalam membuat dan menyusun asesmen”, ujar Suparto. 

Para peserta workshop, yang terdiri dari 60 guru SD, terlibat aktif dalam diskusi dan praktik langsung membuat instrumen asesmen. 

Para peserta workshop antusias, senang dan merasa bersyukur mendapat kesempatan berlatih keterampilan menyusun kisi-kisi dan soal karena hal ini sangat bermanfaat dalam melaksanakan tugas pokok sehari-hari dalam mengevaluasi pembelajaran. 

Tri Hadiyati salah satu peserta dari SD Negeri 5 Bandingan, Saya merasa beryukur dan senang mengikuti kegiatan karena dapat menambah pengetahuan keterampilan membuat soal asesmen.

Hal Senada di sampaikan peserta lainnya. "Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu cara membuat soal sesuai kaodah penulisan soal yang benar. Semoga kegiatan serupa bisa tetap dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi saya”. ujar Sitia Hajar. (MH)