Rute jalan yang dilewati Marga Agung, seorang guru wanita di SD Negeri 2 Pingit Lor Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara. (FOTO: Fujo Hardiansyah)
Rupaya sedang ada pekerjaan, pengerukan jalan akibat tanah longsor.
Dia adalah Marga Agung (40) seorang guru perempuan yang mengajar di SD Negeri 2 Pingit Lor Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Saban hari dia memang harus berjibaku dengan medan jalan yang sulit dan jauh dari rumah. Terlebih saat musim penghujan seperti saat ini.
Malahan rute yang dilalui sering terjadi longsor, kadangkala wanita ini harus menerobos jalan yang tertutup matrial longsoran.
Setiap hari dia harus menempuh jarak kurang lebih 60 Km dari rumah menuju tempatnya mengajar.
Dan jika hujan bayangan kekhawatiran selalu saja menghantuinya. Rasa takut melalui medan yang sulit dan ancaman tanah longsor.
Sebenarnya galau ini tidak hanya dirasakan oleh Marga Agung, guru dan warga lain juga merasakan hal yang sama khususnya, mereka yang mengajar di daerah terpencil menghadapi tantangan yang sama.
Melihat situasi ini, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Banjarnegara H. Pujo Hardiansah mengaku prihatin dan mendorong agar Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banjarnegara dalam hal penempatan atau penugasan ASN lebih mengutamakan kedekatan lokasi dengan tempat tinggalnya.
Hal ini, untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan di perjalanan maupun yang lainnya.
Begitu pula, manakala guru yang mengajar harus menempuh perjalanan yang jauh, tentu akan berdampak pada produktivitas mengajarnya.
Pujo menambahkan, agar penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang akan datang agar ditempatkan di unit kerja yang lama sehingga tidak perlukan adaptasi kembali.
Marga Agung seperti disampaikan Ketua Komisi A DPRD Banjarnegara, berharap pemerintah memperhatikan infrastruktur jalan.
Terutama akses jalan menuju ke sekolah agar agar guru-guru yang mengajar di daerah terpencil di Banjarnegara tidak kesulitan mencapai sekolah yang dituju.(MH)