MEMOTONEWS - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan rumpun ilmu sosial di SMP dan SMA sederajat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unnes mengadakan seminar nasional dan diskusi panel bertajuk Inovasi Penelitian dan Pendidikan Sosial di Indonesia.
Seminar ini dilaksanakan pada Rabu (25/10/2023) di Gedung C7 Dekanat FISIP Unnes. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Ngabiyanto selaku Pembantu Rektor Bidang Pengembangan Organisasi.
Ngabiyanto dalam sambutannya berharap para guru IPS rajin meneliti dan Unnes siap memfasilitasi dengan penerbitan melalui jurnal yang dimiliki.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof. Dr. Saliman dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pembicara 1 dan Koordinator Program Pendidikan IPS FISIP Unnes Dr. Sholeh selaku pembicara 2.
Prof. Saliman menekankan perlunya aktualisasi pembelajaran rumpun IPS dalam mewujudkan profil pelajar Indonesia yang berkarakter sesuai dengan local indegenious yang berlaku di wilayah setempat.
"Harapannya karakter yang terbentuk bisa selaras dengan kondisi sosial masyarakat setempat, tidak dari luar yang belum tentu cocok secara kelokalan," harap Saliman.
Adapun Sholeh yang mengulas materi tentang inovasi penelitian sosial menegaskan bahwa salah satu penyakit yg sering menjangkiti para pendidik rumpun IPS adalah kemalasan para pendidik atau guru dalam melakukan penelitian.
"Banyak kita temukan hususnya Penelitian Tindakan Kelas guru IPS masih jarang. Hal itu diperparah dengan fakta seringnya terjadi PTK yang tidak didukung data valid atau hanya data imajinatif. Ini harus diperbaiki," jelas Soleh.
Selain seminar, FISIP Unnes juga melaksanakan penandatanganan MoU dengan puluhan MGMP dan Asosiasi Guru rumpun mata pelajaran IPS pada kegiatan tersebut.
Dekan FISIP Unnes Arif Purnomo melalui Wakil Dekan IV FISIP Unnes Puji Lestari berterimakasih sekali atas kerjasama dengan MGMP dan Asosiasi ini. Ia berharap ini langkah awal yang baik untuk menjalin kerjasama.
"Kami sangat terbuka untuk bekerjasama, utamanya dalam penelitian dan pengembangan guru rumpun IPS. Jurnal-jurnal yang kami miliki juga menanti tulisan hasil penelitian bapak ibu guru," ujar Puji.
Ketua AGSI Provinsi Jawa Tengah Heni Purwono berharap keterbukaan kampus ini dapat dimanfaatkan oleh para guru.
"Wadah sudah ada, tinggal kita para guru rumpun IPS mau untuk berkarya. Mari kita meneliti, mari kita menulis," ajak Heni.
Salah satu peserta seminar dari Kabupaten Tegal Dicky Aulia menuturkan bahwa seminar ini sangat penting terutama dalam mengupgrade pengetahuan guru tentang inovasi dan penelitian di mata pelajaran rumpun IPS.
"Ini seminar yang jarang ada, dan sangat bermanfaat," ujar Dicky. (MH)
