74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Tidak Mampu Tampung Jamaah, Guru dan Siswa Gotong Royong Ngecor Masjid Sekolah

Suasana saat guru dan siswa bergotong royong ngecor masjid. (FOTO: Dok Heni P)

MEMOTONEWS - Bagi sebuah sekolah, keberadaan tempat ibadah adalah hal yang mutlak. Tak hanya sebagai sarana pemenuhan ibadah, namun juga sebagai sarana pembiasaan agar siswa menjadi insan yang bertaqwa.

Berangkat dari hal itulah yang menyebabkan guru dan siswa SMAN 1 Sigaluh rela bergotong royong mengecor rangka atap lantai 2 masjid sekolah mereka, Sabtu (11/11/2023) agar segera dapat digunakan.
Masjid Darussalam SMAN 1 Sigaluh dibuat tahun 2006, dan lantai 1 baru bisa digunakan tahun 2011. 

Saat itu, jumlah siswa hanya sekitar 300 an. Saat ini, jumlah siswa tidak kurang dari 700 an, sehingga kapasitasnya sudah sangat tidak memadai.

Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo mengungkapkan, pihaknya ingin agar sekolah segera memiliki masjid dengan kapasitas yang memadai untuk sholat siswa.
"Siswa itu kan full day, duhur dan ashar sholat di sekolah. Maka berdosa kalau kita tidak bisa memfasilitasi. Orang tua memasrahkan anaknya ke sekolah pasti ingin agar mereka taat beribadah. Karenanya dengan semua aset kekuatan yang kita miliki, kita bangun lantai dua masjid ini," jelas Antono.

Pihaknya, tambah Antono, tidak khawatir kejadian pembangunan masjid seperti di SMAN 1 Sale Rembang terjadi dimana Gubernur Ganjar Pranowo menganggap ada pungutan liar sehingga memecat kepala sekolah.

Hal itu karena untuk pembangunan masjid di SMAN 1 Sigaluh murni infaq swadaya guru, karyawan dan para siswa.
"Kami jelaskan, para guru di sini infaq rata-rata 1,5 juta bahkan ada yang lebih dari itu. Siswa juga infaq ada yang seribu, dua ribu dan seterusnya," ujar Antono terharu.

Tidak ada ketentuan jumlah infaq kata dia,  maka untuk mengecor rangka atap masjid juga gotong royong menyumbang tenaga, guru, karyawan, siswa. 

"Semua tanpa paksaan ingin nyengkuyung agar lantai dua masjid segera terrealisasi. Saya ucapkan terimakasih sekali kepada para siswa yang hari ini lebih dari 50 anak, sukarela dari pagi sampai sore ikut ngecor. Ini luar biasa," imbuh Antono terharu.

Salah satu siswa yang ikut pengecoran masjid Najarudin mengaku sangat senang ikut berpartisipasi.

"Di SMAN 1 Sigaluh, saat bergotong royong seperti ini, guru dan siswa tanpa sekat. Kita sama-sama berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Kita ingin segera masjidnya bisa untuk sholat berjamaah seluruh siswa muat di masjid. Sedih rasanya melihat ada teman yang tidak sholat alasannya masjidnya sesak," ujar Najarudin. Hal senada diungkapkan Rangga. 

Ia mengaku terkadang tidak sholat dengan alasan masjid sesak. Karenanya ia bersama puluhan teman lainnya ikut kegiatan pengecoran. 

"Saya harap nanti setelah lantai 2 jadi, masjid jadi omber, saya dan teman-teman bisa lebih semangat sholat berjamaah di masjid sekolah," harap Rangga siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Jawa Tengah. (MH)