MEMOTONEWS - Adanya kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Suara Demokrasi dimanfaatkan betul oleh sekolah untuk mengenalkan praktik berdemokrasi secara nyata kepada siswa.
Terlebih beberapa bulan lagi negara kita melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan, Pemilu 14 Februari 2024.
Bentuk keseriusan tersebut terlihat dengan menghadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan sosialisasi di pekan pertama P5, hingga mereka mendekorasi kelas laiknya Tempat Pemungutan Suara lengkap dengan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di pekan terakhir.
Nuansa Pemilu sontak menjadi pemandangan di semua kelas. Merekapun melaksanakan simulasi Pemilu secara lengkap hari ini, Rabu (8/11/2023)
Farhan Muammar siswa kelas XI 7 misalnya, ia mengenakan seragam hijau khas Hansip atau Linmas. Hansip memang selalu ada sebagai tim pengamanan TPS.
"Rasanya seperti Pemilu yang sesungguhnya, meskipun saya belum pernah memilih karena belum cukup umur," ujar Farhan.
Koordinator P5 SMAN 1 Sigaluh Anthony Agus Sabaris mengungkapkan, kegiatan P5 ini dibuat semirip mungkin dengan Pemilu karena pemilih pemula pada Pemilu tahun mendatang merupakan yang terbesar.
"Pemilih pemula lebih dari 50 persen pada Pemilu mendatang. Dan sebagian besar adalah anak-anak sekolah. Karenanya kita ingin membangun kesadaran berdemokrasi kepada mereka melalui P5 ini," jelas Anthony.
Selain simulasi Pemilu, tambah Anthony, kegiatan P5 juga dibarengkan dengan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos).
"Aspek-aspek demokrasi kita tanamkan kepada mereka sejak dini, agar jiwa demokratis, inklusif, tenggang rasa terbentuk. Kita berharap pengalaman ini memberi arah praktik berdemokrasi yang baik saat mereka nanti terjun di masyarakat," ujar Anthony.
Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berharap, dengan cara seperti ini selain melatih kepemimpinan siswa juga nantinya para siswa aktif berdemokrasi di masyarakat.
"Ke depan mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa. Bisa dimulai dari latihan menjadi KPPS, menjadi ketua OSIS dan lain-lain. Karena 20 sampai 30 tahun ke depan, merekalah pemimpin Indonesia di masa datang," ujar Antono. (MH)
