74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Guru SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Genjot Platform Merdeka Mengajar Hanya Dalam Dua Hari

Guru SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara saat mengikuti pelatihan untuk memaksimalkan  Platform Merdeka Mengajar. (FOTO: Heni P)

MEMOTONEWS -  Guru SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara selama dua hari, Senin-Selasa (18-19/12/2023) mengikuti latihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) guna menggenjot Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan mengikuti In House Training (IHT) Optimalisasi PMM. 

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) menuntut guru untuk berubah dengan cara yang berbeda. Jika di masa lalu digelar Diklat luring untuk melatih guru beradaptasi dengan kurikulum baru, maka di era Mas Menteri Nadiem Makarim Diklat tersebut dilakukan secara mandiri dengan moda daring. 
Para guru dilatih untuk mengerjakan lebih dari 40 topik pelatihan yang tersedia pada PMM di bawah arahan Narasumber Berbagai Praktik Baik (NSBPB) Kundaru Wahyono. 

Kundaru merupakan guru SMPN 1 Bawang pemegang 26 sertifikat PMM, tertinggi di Banjarnegara.

Dalam materinya, Kundaru mengenalkan aneka macam fitur PMM yang dapat diakses oleh guru.

"PMM itu seperti kantong ajaib bagi guru, karena di sana semua ada. Selain bisa melaksanakan pelatihan mandiri, para guru juga akan mendapatkan sertifikat mana kala lulus topik, dan dapat dipakai untuk kenaikan pangkat," jelas Kundaru.

Bahkan, tambah Kundaru, ke depan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan E Kinerja guru juga akan terintegrasi dalam PMM.

"Jadi kalau guru tidak memahami dan memanfaatkan PMM, akan merugikan guru sendiri. Karenanya pelatihan ini sangat penting," ujar Kundaru.

Salah satu peserta IHT Rahayu Hernowati yang meskipun tinggal dua bulan lagi pensiun mengaku semangat mempelajari PMM.

"Saya rasa ini hal yang menarik, karena dengan PMM guru tidak perlu menunggu undangan pelatihan. Setiap hari bisa melakukan pelatihan mandiri dengan topik yang bisa dipilih sesuai dengan apa yang dibutuhkan guru," ujar Rahayu.

Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berharap dengan pelatihan ini para guru bisa meningkatkan kompetensi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

"Kami akui masih lemah dalam pemanfaatan PMM, karenanya kami menggelar pelatihan ini. Setelah ini kami berharap capaian pemakaian PMM kami meningkat sejalan dengan peningkatan kualitas pembelajaran," harap Antono. (*)