74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Penasehat MPC KNPI: Pilkada Banjarnegara Masih Krisis Tokoh Calon Pemimpin

Iman Naf'an, penasehat MPC KNPI Banjarnegara. (FOTO: Ukas/Memotonews)

MEMOTONEWS - Menjelang Pilkada 2024, Kabupaten Banjarnegara mengalami krisis figur calon pemimpin. Hal ini dapat dilihat dari performa sejumlah kandidat yang resmi mengikuti penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati (Bacabup dan Bacawabup) melalui partai politik.

"Dari sekian kandidat, baru satu atau dua bakal calon bupati dan wakil bupati yang memiliki kredibilitas yang diisyaratkan masyarakat. Ini membuktikan jika Banjarnegara sebenarnya tengah mengalami krisis tokoh pemimpin," ujar Iman Naf'an, penasehat MPC KNPI Banjarnegara saat ditanya wartawan di rumahnya, Kamis (4/7/2024). 

Atmosfer politik di Banjarnegara lanjut Iman masih terlihat datar - datar saja. Tidak seperti Pilkada sebelumnya.

Imam Naf'an yang juga sebagai penasehat MPC Pemuda Muslimin Cabang Banjarnegara juga berpendapat, kenapa saat ini belum muncul tokoh seperti yang didambakan masyarakatnya Banjarnegara termasuk dirinya?. 

Ia kemudian sedikit mengulas fenomena yang terjadi di Banjarnegara. "Ibarat kata Pilkada sudah di depan mata. Tapi hingga saat ini belum muncul tokoh atau calon pemimpin Banjarnegara yang kharismatik," katanya.

Iman juga mencoba menelaah kondisi riil saat ini, dimana Banjarnegara sedang mengalami krisis pemimpin dan degradasi moral. 

Salah satu penyebab krisis pemimpinan diantaranya karena ada ketakutan saat mau hendak maju Pilkada, lantaran kecenderungan di masyarakat, kekuatan finansial menjadi kekuatan utama dalam 'pertempuran'.

Terkait dengan degradasi moral, karena masyarakat pertimbangannya adalah hal itu diatas (finansial) bukan figur. "Situasi politik semacam ini tentu sangat memprihatikan," ucapnya

Karena siapapun calon yang nanti terpilih atau jadi ujar Iman, pasti akan mengeluarkan banyak modal.

"Ketika sudah mengeluarkan banyak modal, maka kepemimpinan jadi kurang bijak. Karena bagaimanapun, dia pasti harus memutar otak bagaimana mengembalikan modal yang dikeluarkan," sambung Imam.

Imam Naf'an, mengakui, dirinya sebetulnya menginginkan figur calon pemimpin Banjarnegara yang religius.

"Ya figur yang benar - benar matang ketokohannya, seperti dari kalangan pondok pesantren Tanbihul Ghofilin, Mantrianom ataupun muncul dari Ponpes Alfatah, Parakacanggah," Imam berharap. 

"Mudah - mudahan nanti muncul tokoh yang baik, walaupun sekarang masih dipandang sebelah mata. Namun kepemimpinannya bisa membawa Banjarnegara ke arah yang lebih baik bisa menjawab fenomena yang sekarang tengah berkecamuk," ujar Imam lagi.

Munculnya figur yang 'beneran' ini diharapkan menjadikan kekuatan finansial menjadi nomer sekian.Tapi pertimbangannya adalah figur yang mampu membawa perubahan di Banjarnegara.

Perlu diketahui, Kabupaten Banjarnegara masih masuk daftar lima besar di Jateng sebagai daerah miskin. dan IPM masih rendah. Diharapkan, siapapun yang terpilih nanti, bisa membawa perubahan yang baik untuk Banjarnegara.

Saat ditanya terkait siapa bakal calon Bupati yang memiliki kredibilitas?, Iman menyampaikan, banyak kalangan memandang sosok seperti Sekda H Indarto, digadang - gadang bakal ikut kontestasi Pilkada Banjarnegara 2024, karena kemampuan manajerial dan ketokohannya.

Tetapi kabarnya beliau tidak akan terjun ke politik. Kemudian dari tokoh agama seperti Gus Hamzah, Gus Wakhid Jumali, itu sebenarnya memiliki kredibilitas dan kans mengakar. Tetapi itupun belum berani muncul.

Nah Alhamdulillah belakangan muncul nama Dwi Suryanto. Jadi dia dapat disebut menggantikan dari kalangan birokrat yang semula sama sekali tidak diperhitungkan.

Ditanya lebih jauh tentang Dwi Suryanto, Imam menjawab, dia sosok tokoh yang memiliki kedekatan Ponpes Tanbihul Ghofilin bahkan dia juga nyantri, Itu bisa menggantikan tokoh masyarakat dan agama sekaligus birokrat.

Dia cukup bagus karena pengalaman di birokrasi cukup lama dan sekarang bertugas di DPKAD artinya dia memiliki skill khusus dan termasuk kredibilitasnya sangat diperhitungkan.

Kemudian Amalia Desiana, dia sangat santer, walaupun ketokohannya belum muncul, hanya saja dia pernah menjabat sebagai anggota DPRD dari fraksi PDI Perjuangan dan ketua PMI Banjarnegara dan puteri dari almarhum Budi Sarwono mantan Bupati Banjarnegara.

Kemudian nama - nama bakal calon bupati yang telah muncul dan cukup santer diantaranya dr Bugar, Direktur PKU Muhammadiyah Banjarnegara, Gus Wahid Jumali LC, ketua DPC PKB Banjarnegara dan dari kalangan pengusaha ada Fahmi.

Sehingga jika ditarik kesimpulan calon yang memiliki nilai lebih dari kalangan birokrasi adalah Dwi Suryanto. Dan jika tadi saya sampaikan dari kalangan aktivis menginginkan Banjarnegara menjadi kota industri, sebenarnya terwakili oleh mas Fahmi.

Untuk wakil bupati, tentunya sosok yang saling melengkapi. Tapi fenomena saat ini yang menjadi daya tarik adalah Gus Wahid karena saat ini menjadi tokoh sentral.

Karena dia memili simpul - simpul masa dan itu riil. Kenapa Riil karena dia sebagai ketua DPC PKB, dia juga tokoh NU. Dan itu menjadi kekuatan yang luar biasa dan menjadi pertimbangan oleh semua calon calon Bupati. 

Sementara untuk kandidat lain, sepertinya memiliki kekuatan yang sama. Namun idealnya seorang pemimpin harus memiliki leadership dan percaya diri dengan kemampuan dirinya. (MH)